Advertise Box

[ KHI ] Tanda-tanda Masyarakat yang Maju? (3). Selesai.

 

Tetapi seleksi tingkat-kelompok  akan lebih mungkin dijalankan bila terdapat persaingan yang lebih sengit antara kelompok-kelompok. Samuel Bowles, seorang ahli ekonomi pada Institut Santa Fe, yakin bahwa perang antara kelompok-kelompok manusia purbakala adalah intens (hebat), dan itu sebabnya mengapa pertumbuhan jumlah penduduk sangat lambat sebelum 20,000 tahun berselang. Perang "mungkin telah menambah tersebarnya altruisme manusia," ia dan Herbert Gintis, rekannya, menulis dalam buku mereka yang baru, "Spesis yang Bekerjasama" (Princeton, 2011).
 
"Kita awalnya tidak sampai hati pada kesimpulan yang tidak menyenangkan dan mengejutkan ini. Tetapi simulasi dan data perang prasejarah memberitahukan suatu cerita yang meyakinkan. Arkeologi banyak memberi dukungan pada ide ini. "Kelompok-kelompok yang berhasil mengatur diri mereka sendiri untuk menyerang kelompok-kelompok yang lain akan membutuhkan sumber-sumber luar dan, dalam jangka panjang, akan berada pada keuntungan yang selektif terhadap kelompok-kelompok yang kurang teratur," tulis Dr. Stanish dan Dr. Levine mengenai pendapat-pendapat mereka di Andes Pusat.
 
"Perang maupun perdagangan merupakan sumber-sumber di luar kekayaan," ucap Dr. Stanish dalam suatu wawancara. Para pemimpin negara-negara purbakala harus berusaha agar rakyat terus bekerja. Mereka tergantung pada upacara-upacara keagamaan untuk mengatur tenaga kerja dan perangsang jasmaniah dari perang dan perdagangan untuk memuaskan golongan elit. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah yang lebih besar dan lebih kaya, kampung-kampung suku daerah akan membentuk dan mulai menyerang satu sama lain untuk menjarah (merampas).
 
"Sekali serangan dimulai, akan menimbulkan tenaga gerak (dinamika) yang akan sukar untuk didamaikan," bilang Dr. Stanish. "Mengatur negara baru di daerah  atau dibunuh atau diserap." Mengenai kampung-kampung suku yang  memulai  perang untuk memperoleh kekuasaan, semua kecuali satu akan binasa sebelum negara yang baru terbentuk Maka mengapa tidak membentuk pakta nonagresi daripada mengambil spekulasi yang demikian? Dr. Marcus memberikan dua kesan. Pertama-pertama ialah ketrampilan-ketrampilan sosial manusia berkembang dalam kelompok-kelompok kecil para pengumpul-pemburu di mana tiap orang hidup hingga 15,000 tahun berselang.
 
"Waktu manusia mencoba untuk menjalankan masyarakat-masyarakat yang lebih besar dan lebih rumit, dengan ketidaksamaan turun-temurun, mereka mendesak ketrampilan-ketrampilan sosiopolitik mereka sampai sepenuh-penuhnya," ujar Dr. Marcus. Alasan lain adalah bahwa kalangan elit yang menjalankan masyarakat-masyarakat utama, "adalah sangat agresif dan kompetitif - mereka membunuh saingan-saingan sungguhpun mereka adalah.saudara-saudara kandung atau saudara-saudara kandung lain bapak atau ibu," Dr. Marcus mengatakan.
 
"Interaksi kompetitif adalah salah satu tenaga pendorong yang sangat kuat dalam evolusi, apakah biologis ataukah sosial."
 
(selesai).
 
Sumber: Artikel harian NY 
setempat, Selasa, 2 Agustus
2011, diterjemahkan secara
bebas, dipersingkat dan di-
beri beberapa anotasi seper-
lunya.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by