Advertise Box

[ KHI ] Evolusi di Bukit-bukit Pasir Pesisir Nebraska. (2). Selesai.

 

Tikus kijang (deer mouse) ini (Peromyscus maniculatus), adalah mammal yang paling banyak penduduknya di benua Amrik, suatu binatang  mengerat (kerikit) kecil yang pandai dalam segala hal yang dapat tumbuh dengan subur dalam tiap lingkungan apapun. Sebelum bukit-bukit pasir terbentuk, tanah Nebraska berwarna gelap - dan begitu juga tikus kijangnya.  Bahkan sehingga sekarang, sebagian besar tikus memiliki bulu berwarna cokelat muda sampai berwarna cokelat tua, kecuali tikus-tkus yang berlari-larian sekeliling  pasir. Bulu -bulu mereka cenderung hampir cokelat kemerah-merahan atau pirang-jingga tua.
 
Alasannya tampak cukup nyata: Tikus-tikus yang memiliki bulu berwarna gelap  dan hidup pada pasir yang berwarna terang merupakan tangkapan-tangkapan yang mudah bagi burung-burung elang dan burung-burung hantu yang lapar. Suatu mutasi (perpindahan) genetika (yang berhubungan dengan asas-asas keturunan) menyebabkan bulu yang agak terang, dan tikus-tikus bukit pasir yang  cukup beruntung dilahirkan demikian (mutan-mutan) mungkin lebih beruntung lagi  untuk tahan hidup dan membiak. Dengan tiap generasi, jumlah tikus berbulu terang akan tumbuh, sementara tikus-tikus yang berbulu gelap akan menyusut, sampai akhirnya, sebagian terbesar bulu tikus-tikus bukit pasir berwarna antara abu-abu dan cokelat.
 
Suatu dongeng  dari  buku pelajaran yang setiap siswa sekolah menengah dapat menerangkannya.  Satu-satunya masalah adalah barangkali  tidak benar. Bagi Dr. Hoekstra dan Rowan Barrett, seorang peneliti pasca doktoral dalam laboratoriumnya, fakta bahwa cerita itu dapat dimengerti, tidak bicara apa-apa mengenai kredibilitas (kepercayaan) ilmiah. "Orang-orang suka menceritakan dongeng-dongemg tentang bagaimana spesis menyesuaikan dan berkembang," ucap Dr. Barrett, "tetapi tidak seorangpun pernah melihat itu terjadi."
 
Berkat suatu pengumpulan ilmu pengetahuan mengenai ekologi dan genetika-genetika kijang Nebraska, binatang-binatang itu memberikan suatu kesempatan yang jarang untuk secara langsung menguji dongeng itu, dan untuk mengukur pengaruh dari kondisi-kondisi lingkungan pada evolusi. Beberapa tahun yang lalu, Dr. Hoekstra dan seorang peneliti doktoral lain, Catherine Linnen - sekarang pada Universitas Kentucky - menemukan bahwa suatu gene yang khusus berpengaruh  banyak pada warna bulu Peromyscus maniculatus (tikus kijang)  dengan mengatakan pada sel-sel yang menghasilkan pigmen (zat warna) , berapa lamanya  membuat warna-warna  tertentu.
 
Baru-baru ini, para peneliti membuktikan empat bagian berbeda dari gene di mana mutasi-mutasi (perpindahan-perpindahan) genetika (yang berhubungan dengan asas-asas keturunan) mempengaruhi warna bulu, dan menunjukkan bahwa seleksi alamiah terlibat dalam perubahan-perubahan warna. "Semacam kegembiraan untuk menemukan mutasi-mutasi," ujar Dr. Hoekstra, "sebab itu adalah bahan dasar dari perubahan. Tetapi pada tingkat yang lebih besar, ada dua hal umum yang dapat kita pelajari.
 
Yang satu adalah tentang perubahan-perubahan dalam tanda gene yang berkembang. Dan yang lain adalah, apakah evolusi terjadi melalui lompatan-lompatan besar ataukah pengumpulan perubahan-perubahan kecil secara berangsur-angsur? Untuk menjawab tentang kasus khusus tikus kijang, para ahli ilmu pengetahuan memeriksa mutasi-mutasi (perpindahan-perpindahan) genetika (yang berhubungan dengan asas-asas keturunan) yang timbul dalam sekelompok tikus liar, bagaimana mereka berpengaruh pada penampilan fisik, dan bagaimana hal itu memberikan pada individu-individu tertentu suatu keputusan yang lebih baik pada memperanakkan.
 
Untuk mengamati tindakan evolusi, Dr. Barrett, yang mempunyai reputasi (mempunyai nama baik) untuk merencanakan eksperimen-eksperimen besar,  bekerja keras sekali memimpikan suatu proyek: membangun delapan tanah berpagar, empat pada sisi pasir yang berwarna terang dan empat pada sisi pasir yang berwarna lebih gelap, diisi penuh dengan tikus yang berbulu gelap dan terang jumlahnya sama dan menunggu apa yang terjadi selama beberapa waktu.
 
(selesai).
 
Berdasarkan tulisan harian
setempat, Selasa, 9 Agustus,
2011, diterjemahkan secara
bebas. dipersingkat dan
diberi beberapa anotasi
seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by