Advertise Box

0
Telah berpulang, sutradara teater Gandrik Heru Kesawa Murti (54) alias pak binah (mbangun deso), hari ini, senin tg 1 agustus 2011 pk 12.00 di kediamannya, di Bantul, DIY.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------

blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
artculture-indonesia-digest@yahoogroups.com
artculture-indonesia-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
artculture-indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0
 

 
=============================
PT Pustaka Alvabet (Penerbit)
Jl. SMA 14 No. 10, Cawang, Kramat Jati,
Jakarta Timur, Indonesia 13610
Telp. +62 21 8006458
Fax.  +62 21 8006458
www.alvabet.co.id

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___
0
 

Musyawarah Buku
Diskusi Dua Novel: Candik Ala 1965 dan Blues Merbabu
Pembicara: Amarzan Lubis dan Linda Christanty
Serambi Salihara | Kamis, 4 Agustus 2011, 19:00 WIB

"Candik Ala 1965" (KataKita, 2011) adalah sebuah novel karya Tinuk Yampolsky yang berkisah tentang peristiwa 1965 dengan tokoh utama Ni. Novel ini tidak semata-mata berbicara tentang pusaran politik di tahun 1965 dan sesudahnya, tapi juga bercerita tentang resiko-resiko yang harus diterima seseorang akibat peristiwa politik di tahun 1965.

"Blues Merbabu" (KPG, 2011) adalah novel karya Gitanyali. Novel ini bercerita perjalanan hidup seorang anak PKI bernama Gitanyali. Kisah dimulai dari lebaran di akhir 1965 yang mengubah hidupnya. Saat itu, ia masih SD di kota kecil di kaki Gunung Merbabu ketika menyaksikan sang ayah diambil aparat, dan tak pernah ketahuan lagi rimbanya. Sang ibu menyusul ditahan tanpa tahu kapan akan dibebaskan karena dianggap terlibat Peristiwa G30S. Kehidupannya berubah, keluarganya tercerai berai. Diasuh oleh sang paman di Jakarta, dunia Gitanyali terbuka lebar. Ia menempa diri untuk tidak kalah pada sang nasib. Ia menikmati kehidupan sebagai anak kebanyakan yang penuh godaan, termasuk dalam kehidupan seksual, tanpa terbawa arus. Ia memilih bertahan tanpa harus "melawan".

Ikuti diskusi dua novel ini bersama Amarzan Lubis (wartawan) dan Linda Christanty (sastrawan).

Sebelum diskusi buku akan disediakan buka puasa ala kadarnya pukul 18.00.

http://salihara.org/event/2011/07/25/diskusi-dua-novel-candik-ala-1965-dan-blues-merbabu

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___
0
 

Cerita-cerita dalam koleksi pertama Daniel Orozco menyampaikan suatu rasa asing tempat kerja. Garis-garis pembukaan "Orientasi," cerita pertama, menempatkan di bawah lampu-lampu berpendar pekerjaan yang menggelikan: "Itu adalah kantor-kantor dan ini adalah ruangan-ruangan kecil. Itu adalah ruang kecilku di sana, dan ini adalah ruang kecilmu. Ini adalah teleponmu. Jangan pernah menjawab telepnmu. Biarkanlah Sistem Voicemail menjawabnya. Ini adalah Manual Sistem Voicemallmu."
 
Sembilan cerita yang sudah sangat disempurnakan dalam jilid yang ramping ini telah muncul sebelumnya dalam jurnal kesusastraan, mulai pertengahan tahun 1980an, dan judul koleksi ini dinamakan "Orientasi." Tujuh belas tahun setelah pertama kali diterbitkan dalam Review, cerita ini tetap memakai kalimat-kalimat yang mudah, tetapi dibaca tiap orang sekarang  - 15 tahun sesudah keributan di tempat kerja.
 
(bersambung)

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Mohon maaf-lupa menuliskan waktunya:
-------------------
Dimakamkan tgl 1 Austuis 2011 dari rumah duka jam 12.00 WIB.
Terimakasih.  Salam duka.
Ning P
----- Original Message -----
Sent: Sunday, July 31, 2011 7:17 PM
Subject: [Lintas_angkatan_fal_trisakti] Berita duka cita;

Selamat malam ibu bapak rekan-2 kami yth.
 
Dengan ini kami kel besar RB. Dihardjo S. Hadikoesoemo (alm) menyampaikan rasa dukucita yg dalam atas wafatnya ibunda kami yang tercinta:
 
Ibu Kartni Dihardjo. S. Hadikoesoemo, pada usia 92 tahun
Pada : Hari minggu, 31 Juli 2011 - pukul 15.05 WIB
Rumah Duka: Kediaman Bapak Drs. M. HIndarto
                    Jl. BDN ! / No 21, Cilandak Barat, Jak-sel
 
Tel: (021) 766 3848
HP (ibu NIni Hindarto-putri ke 4 Almh): 0818 991 911
HP (ibu Ning Purnomohadi-putri ke-5 Almh) 0816 134 0974
 
Rencananya:  Jenazah almarhumah akan diberangkatkan dari Rumah Duka
(setelah kebaktian tutup peti dan pelepasan) menuju TPU Tanah Kusir:
Lokasi AA1 Blad 10 no. 25
 
Demikian berita duka ini dan kami mengharapkan doa bagi ibu kami tercinta,
Semoga arwah beliau diterima di sisiNya, Amin.
serta serta dukungan moral bagi kami semua putra, menantu, cucu,
dan kel besar R.B. Dihardjo S. Hadikoesoemo.
 
Terimakasih atas perhatiannya.
Salam duka, atas nama kel besar RB Dihardjo S. Hadikoesoemo.
Ning Purnomohadi

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Selamat malam ibu bapak rekan-2 kami yth.
 
Dengan ini kami kel besar RB. Dihardjo S. Hadikoesoemo (alm) menyampaikan rasa dukucita yg dalam atas wafatnya ibunda kami yang tercinta:
 
Ibu Kartni Dihardjo. S. Hadikoesoemo, pada usia 92 tahun
Pada : Hari minggu, 31 Juli 2011 - pukul 15.05 WIB
Rumah Duka: Kediaman Bapak Drs. M. HIndarto
                    Jl. BDN ! / No 21, Cilandak Barat, Jak-sel
 
Tel: (021) 766 3848
HP (ibu NIni Hindarto-putri ke 4 Almh): 0818 991 911
HP (ibu Ning Purnomohadi-putri ke-5 Almh) 0816 134 0974
 
Rencananya:  Jenazah almarhumah akan diberangkatkan dari Rumah Duka
(setelah kebaktian tutup peti dan pelepasan) menuju TPU Tanah Kusir:
Lokasi AA1 Blad 10 no. 25
 
Demikian berita duka ini dan kami mengharapkan doa bagi ibu kami tercinta,
Semoga arwah beliau diterima di sisiNya, Amin.
serta serta dukungan moral bagi kami semua putra, menantu, cucu,
dan kel besar R.B. Dihardjo S. Hadikoesoemo.
 
Terimakasih atas perhatiannya.
Salam duka, atas nama kel besar RB Dihardjo S. Hadikoesoemo.
Ning Purnomohadi

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Para ahli ekonomi, para ahli gizi, para perancang kota dan para profesional kesehatan masyarakat telah memperhitungkan skala tugas apa di depan. Ini adalah satu perbedaan, benar pada permulaan, dengan pendekatan Nazi sampai pendudukan, bagi Hitler dan para pengiringnya hampir tidak ada keprihatinan dengan kebutuhan-kebutuhan yang dikalahkan di bawah kekuasaan mereka. Tetapi pada waktu itu - dan tetap sampai sekarang - ada dua misteri dalam tingkah-laku rakyat Jerman pada akhir perang, misteri-misteri yang masuk jantung buku sang pengarang. Satu misteri adalah masalah mengapa mereka meneruskan berperang sebegitu tegas, sebegitu lama, suatu keanehan sebegitu besar yang nyata, bahkan tentu sudah jelas telah kalah perang.
 
Sang pengarang menekankan dua pesan yang sama sekali kontraproduktif yang dikirim oleh Sekutu: kebijakan menyerah tak bersyarat, dan khususnya Rencana Morgenthau yang diajukan oleh Menteri Keuangan AS, menyerukan untuk menghancurkan dasar industri dan perataan negeri Jerman.  Ia juga menyoroti keganasan besar Jerman pada waktu Tentara Sovyet, suatu keganasan yang telah diperbesar oleh penerbitan Goebbels, tentang kekejaman Sovyet di suatu desa Prusia Timur sebelumnya. Akhirnya, terdapat paksaan Nazi yang secara langsung  waktu rezim mengumpulkan rakyatnya sendiri, membunuh semakin lebih banyak dari mereka sendiri.
 
Kita sekarang mengetahui lebih banyak mengenai penderitaan Jerman pada akhir perang, dan para sejarawan telah memasukkannya ke dalam gambaran yang lebih besar dari keadaan sulit Eropa untuk beberapa lama. Kita mengetahui bahwa para pelaku kejahatan dapat pula menjadi korban-korban, dan lebih penting lagi, bahwa Jerman maupun Eropa Timur berubah bentuk oleh pemindahan penduduk secara paksa sepanjang tahun 1940an. Pada tahun 1950an, para penduduk Eropa Timur betul-betul menikmati homogeneitas (keserbasamaan) nasional.
 
Kesimpulan-kesimpulan sang pengarang adalah ragu-ragu. Tetapi jika sekarang Eropa mempunyai suatu masalah Jerman, bukanlah karena ambisi-ambisi negeri itu di seberang lautan, tetapi karena negeri itu lebih berpaling ke dalam. Hal itu mungkin dapat merupakan kendala bagi masadepan uni Eropa. Tetapi pendudukan Sekutu sehabis perang dapat dibilang sukses.
 
(selesai).
 
Sumber: Resensi harian setempat,
Ahad, 31 Juli 2011, diterjemah-
kan secara bebas, dipersingkat,
dan diberi beberapa anotasi se-
perlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Marhaban Yaa Ramadhan....!!!

Kepada Kerabat, Teman & Sahabat yang akan menunaikan Kewajiban Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan,
...
Mohon Maaf Lahir Bathin...!!!

Yudhi S. Purana & Keluarga
.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 




Dari: Sumarsongko Sastrowardoyo <sastro@optonline.net>
Kepada: komunitashistoria@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 28 Juli, 2011 05:48:39
Judul: [ KHI ] Mempelajari Evolusi Kota NY (1).

 

Untuk mempelajari evolusi, Jason Munshi-South telah mengikuti jejak gajah-gajah di Afrika tengah dan kera-kera proboscis di hutan belantara Kalimantan. Tetapi untuk ekspedisi yang baru, ia naik kereta api di bawah tanah kota New York. Dr. Munshi-South dan dua mahasiswa pascasarjana, Paolo Cocco dan Stephen Harris, keluar dari stasiun 168th Street, membawa barang-barangnya di punggung dan suatu peti plastik penuh  dengan timbangan-timbangan, kantung-kantung plastik, jepitan-jepitan, mistar-mistar  dan kain-kain terpal. Mereka berjalan menuju timur ke jalan masuk Highland Park, di tempat itu mereka bertemu dengan Ellen Pehek, seorang ahli ekologi senior di Departemen Taman-taman dan Rekreasi Kotapraja New York.
 
Empat orang peneliti itu masuk taman, berjalan melalui permainan basket ball dan membelok dari jalan yang diaspal ke suatu jurang. Mereka turun landaian (lereng) yang curam, melewati batu -batu besar yang dimakan oleh arus air, membungkukkan potongan-potongan kayu -kayu rebar, oak dan maple, bingkah-bingkah tumbuh-tumbuhan menjalar beracun yang aneh sekali dan kongkret, dengan daun-daun sebesar tangan laki-laki. Jurang  itu menjadi  rata di tepi Jalan Raya Sungai Harlem. Para ilmiawan  berjalan ke utara sepanjang pagar yang berubah bentuknya oleh bertahun-tahun tubrukan-tubrukan mobil , sebelum mereka terjun kembali ke hutan untuk mencapai situs lapangan mereka.
 
"Kami mendapat banyak kunjungan polisi," kata Dr. Munshi-South, seorang asisten profesor pada universitas di tempat. "Kadang-kadang dengan mengacungkan senjata." Dr. Munshi-South  ikut serta dengan para ahli biologi terkemuka yang mempelajari evolusi kota, meskipun sedikit jumlahnya  tetapi terus bertambah  - bukan berkembang dan jatuhnya gedung-gedung pencakar langit dan lingkungan-lingkungan, tetapi perubahan-perubahan biologis yang ditimbulkan oleh kota-kota pada margasatwa yang mendiaminya.
 
(bersambung)

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Cerita denazifikasi Jerman setelah 1945 datang dalam dua versi. Lantaran orang-orang di negeri ini  mengetahui betul, maka mereka mengucapkan selamat pada Sekutu atas tugas yang dilakukan secara baik. Sekutu merubah kediktatoran yang paling kuat dam menakutkan di Eropa menjadi suatu demokrasi yang stabill, damai dan untuk pertama kali dalam sejarah. Itu adalah cerita waktu kita menjadi dewasa ketika perang dingin. Dalam dua karya yang duluan, Frederick Taylor mengasah suatu pendekatan yang efektif dan lancar pada cerita sejarah Jerman modern.Salah satu karyanya, "Dresden," mengenai pemboman Sekutu dalam tahun 1945, merupakan suatu latihan persuasif (yang meyakinkan) dalam penugasan kembali sejarah yang berlawanan, memperdebatkan dengan kuat bahwa kebalikan dari kesan umum, memang ada suatu dasar pemikiran militer untuk operasi pemboman itu.
 
Karya yang satunya lagi, "Tembok Berlin," dengan rapi juga memisahkan mitos dari realitas dengan melihat di balik simbolisme tembok itu bagi kepentingan geopolitik AS dan Sovyet. Karya "Mengusir Hitler" mempunyai unsur-unsur yang sama - andekdot-anekdot bersemangat dan kenangan-kenangan yang mengerikan, suatu kecerdasan  membaca segala macam buku dan bacaan luas dalam literatur ilmiah - tetapi Taylor belum memutuskan versi mana dari cerita pendudukan Jerman  yang ia ingin ceritakan, dan akibatnya ialah sedikit membingungkan. Hal itu sebagian mungkin karena Jerman dalam tahun 1945 merupakan suatu tempat yang membingungkan.
 
Pengaruh Hitler tak hilang-hilang dalam cara-cara yang tak terduga-duga. Waktu seorang perwira AS mewawancarai seorang politisi Sosial Demokrat dalam suatu kota yang baru dibebaskan, ia terkejut waktu lawan bicara yang dikira anti-Nazi, mulai mengangkat lengannya untuk memberi salam militer (salut) dan kemudian mulai berteriak-teriak mengenai perlunya untuk membersihkan negeri Jerman dari darahnya yang bernoda - dengan mana yang ia maksudkan adalah darah pro-Nazi. Mencoba untuk meramalkan tugas di depan, Sekutu secara hati-hati telah mempersiapkan saat waktu mereka masuk negeri Jerman. Para tim sejarawan dan para ahli ilmu pengetahuan sosial telah bekerja keras menulis buku-buku panduan, sejarah-sejarah ringkas dan penuntun-penuntun ke budaya Jerman.
 
(bersambung).

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Pada awal tulisan mengenai Gordon S. Wood, seorang penulis sejarah AS,  a.l. dinyatakan bahwa para sarjana sejarah sebelum Wood memberikan banyak interpretasi dari Revolusi AS. tetapi tak ada satu interpretasi yang sungguh-sungguh benar bagi dia. Catatan pribadi saya mengatakan memang "history is a matter of interpretation," sejarah adalah masalah interpretasi.
 
Oleh sebab itu, seorang  sejarawan Italia, Bennito Crose, telah mengatakan, "Ogni vera istoria contemporaea," artinya: Sejarah yang benar adalah sejarah Masa Kini.  Sedang seorang sejarawan Jerman, O.Wilde, telah mengatakan, "die einziege of Pflicht, die wir der Geschichte gegenueber haben ist ..... sie umzuschreiben," artinya: "Kita harus menulis sejarah yang sebenarnya."
 
Kalau kita membaca karya Bapak Mohammad Hatta, yang berjudul "Verspreide Geschriften" (tulisan-tulisan beliau yang tersebar di berbagai penerbitan)  dan karya Bapak Adam Malik, yang berjudul "Riwayat Proklamasi," terdapat banyak perbedaan interpretasi di sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, seperti halnya dengan banyak interpretasi di sekitar Pernyataan Kemerdekaan AS, 4 Juli 1776. Bahkan tgl 4 Juli itu sebenarnya baru selesainya rancangan pernyataan kemerdekaan, belum pernyataan yang sebenarnya, beberapa bulan kemudian.
 
Semoga berkenan.
 
Sumber: Tinjauan buku
harian setempat, Minggu,
24 Juli 2011, diterjemah-
secara bebas, dan diberi
beberapa anotasi seperlu-
nya, dan catatan-catatan
pribadi.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0

 

http://www.denpasarkota.go.id/instansi/i_banner/?layang-layang%20cHJopy.jpg


--

Noviyanto 
Blog : http://noped.net



__._,_.___
Recent Activity:
____________________________________________________________________________
Facebook:http://www.facebook.com/group.php?gid=48445356623
Multiply: http://IndonesiaGeographic.multiply.com
Multiply: http://GeographicIndonesia.multiply.com
____________________________________________________________________________
Hapus bagian yang tidak perlu untuk menghemat bandwidth. Sisakan 1 atau 2 thread agar tidak membingungkan yang lain.
Apabila topik pembicaraan berubah, usahakan Subject juga diubah sesuai topik
----------------------------------------------------------------------------
.

__,_._,___
0
 

Yth. Rekan-rekan KHI

Mohon dukungannya untuk mengisi Petisi di bawah ini :

http://www.petition.co.uk/selamatkan-kadaton-sultan-ternate/

Sebagai upaya menyelamatkan Kadaton Sultan Ternate, dari DESAIN museum yang tidak kontekstual secara arsitektural dan fungsional.
(Desain yg belum optimal, fungsi ruang yg belum maksimal, lokasinya berada di samping KADATON/istana SUltan Ternate)

Salam Historia!
maulana - ternate.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Waktu ia mulai, Wood ingat, perioda ini mempunyai "suatu reputasi untuk kesuraman dan keremehan," sebagai "bagian yang paling membosankan dari Sejarah AS untuk dipelajari dan diajarkan." Para sejarawan pada awal AS cenderung untuk berpikir tentang Revolusi sebagai suatu pemberontakan kolonial dan kehilangan perhatian setelah tahun 1776. Para sarjana dari "perioda pertengahan"  percaya bahwa revolusi yang sebenarnya terjadi dalam Abad Jackson, dan mengira tahun-tahun yang terdahulu hanya sebagai kata pengantar.
 
Para kalangan progresif  seperti Charles Beard dan Carl Becker sudah mencoba menghidupkan kembali sejarah awal Republik dengan menulis tentang suatu peralihan dari aristokrasi ke demokrasi, tetapi Wood tidak bersekutu dengan apa yang ia namakan "keasyikan mereka dengan ekonomi dan perhatian-perhatian yang mendasarinya." Ia juga benci "sikap memihak yang terlalu cepat karena kebutuhan untuk menemukan bagian -bagian yang mendahului ."
 
Kurang memuaskan pula bagi Wood adalah beasiswa pertengahan tahun 1950an.  Waktu itu adalah saat kalangan-kalangan liberal mengikuti ide Tocqueville bahwa AS adalah dilahirkan bebas tanpa harus menjadi demikian. Kalangan-kalangan konservatif membicarakan argumentasi Edmund Burke (dan John Quincy Adams) bahwa maksud dari Revolusi AS bukan untuk memperkembangkan perubahan sosial, tetapi untuk mencegahnya.  Kalangan-kalangan radikal membandingkan Revolusi itu dengan Revolusi Perancis dan Rusia, dan menyatakan bahwa Revolusi itu sama sekali bukan suatu revolusi sejati sama sekali.
 
Wood menolak semua pendekatan ini. Ia mendalami materi-materi utama dan mengadakan usaha tanpa prasangka untuk memahami bahasa dan pikiran bangsanya dalam abad ke-18 dengan perkataan mereka sendiri. Sesudah penelitian selama sepuluh tahun,  ia melaporkan hasil-hasilnya, mula-mula dalam esei singkat yang dicetak ulang dalam koleksinya, kemudian dalam tahun 1969, buku "Menciptakan Republik AS, 1776-1787."
 
Memimpin para pembacanya ke sumber-sumbernya, Wood menunjukkan bahwa bangsanya dalam tahun-tahun itu menemukan "tidak hanya bentuk-bentuk baru pemerintahan, tetapi konsep-konsep pemerintahan yang baru sama sekali. Mereka menolak ide-ide zaman purbakala dan abad pertengahan tentang masyarakat bernegara sebagai sekumpulan tatanan-tatanan atau tingkat-tingkat dalam hidup. Sebagai gantinya, mereka menciptakan contoh  suatu negara  untuk mewakili kepentingan-kepentingan individu, dan untuk melindungi hak-hak individu.
 
(bersambung).

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

Sponsored by