Advertise Box

[ KHI ] Masa Depan Planit. (1).

 

Seorang ahli paleontologi (ahli tulisan kuno) dan ahli biologi dari Australia telah menemukan berlusin-lusin spesis mammal dan dinosauria, yang masih ada (extant) dan punah (extinct), di seluruh Australia dan Melanesia. Dalam buku seperti "The Future Eaters" (mengenai penghancuran yang dibuat oleh pemukiman Australia) dan "The Weather Makers" (mengenai perubahan iklim), Tim Flannery telah memperoleh penghargaan sebagai seorang pencatat sejarah ekologi yang  alur sejarahnya luarbiasa bersemangat  dan seorang aktifis yang semakin menunjukkan bakatnya.
 
Sekarang, dalam buku barunya yang sangat mempesonakan, kadang-kadang menjengkelkan tetapi pada akhirnya berharga, "Here on Earth: A Natural History of the Planet," sang pengarang bergerak ke pandangan yang seluas mungkin, mengikuti arus antara doa yang penuh kasih untuk planit kita dan rahasia mahluk-mahluk hidup yang mengherankan dan suatu penggambaran Homo sapiens modern yang panas sekali seperti  suatu "peristiwa pesta meriah menggemparkan"   yang  ketagihan bahan bakar dan bahan kimia.  Sumber pesta miras bangsanya yang ekosentris, ia tulis, adalah kebiasaan  menghabiskan banyak kerusakan biologis yang tak dapat diperbaiki lagi pada Bumi warisan leluhur, "mendatangkan kerusakan pada pekerjaan berabad-abad."
 
Sebagian mayoritas ahli ilmu-pengetahuan yang berlimpahan sependapat bahwa manusia-manusia telah membalikkan sekumpulan ekosistem-ekosistem dan menggunakan pengaruh yang mempunyai kemungkinan besar mendatangkan bencana pada iklim. Beberapa ahli ilmu-pengetahuan,  bisa jadi  sebagai reaksi terhadap ketidakacuhan publik, mempunyai kecenderungan untuk mendorong melebihi data dan memperdebatkan untuk bertindak. Buku "Di sini di Bumi" menempatkan sang pengarang dalam kelompok ini. 
 
 Buku itu dimulai dengan konteks biologis yang sedalam-dalamnya, sewaktu sang pengarang menghilangkan apa yang ia lihat sebagai konsepsi-konsepsi Charles Darwin yang mekanistis (seperti mesin), tidak menggetarkan jiwa (soulless) berlawanan dengan visi Alfred Russel Walace, penyelidik alam dari Inggeris penemu evolusi secara mandiri, yang lebih holistis (dealing with wholes or integrated systems rather than with their parts), bahkan penuh harapan. Sedangkan Darwin "mencari pencerahan dengan mempelajari  teka-teki bagian kehidupan yang lebih kecil  dan lebih kecil,
 
Sang pengarang menulis, Wallace "mengambil secara keseluruhan," (holistis), memimpikan suatu masa depan manusia yang sangat penting di mana kecocokan evolusioner ditentukan oleh lebih daripada kemampuan secara sederhana  untuk  berusaha memproduksi anak - atau, menurut para pengikut Sosial Darwin, melebihi produksi anak - saingan seseorang.  Sang pengarang mengutip, pula, pengutukan Wallace pada "apati kriminal" (kejahatan yang melesukan) di baliknya  polusi daerah kota yang mencekik pada akhir abad ke-19, yang sungguh-sungguh mengejutkan dan membunuh terutama yang miskin.
 
(bersambung).
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by