Advertise Box

[ac-i] Press Release diskusi buku BERKAH KEHIDUPAN

 

Diskusi buku BERKAH KEHIDUPAN: 32 Kisah Inspiratif tentang Orangtua (Gramedia: 2011)

Dr. T. Baskara Wardaya, editor

Narasumber: Djoko Pekik, Dr. George J. Aditjondro, Prof Dr. P.M. Laksono, Drs. M. Imam Aziz

 

Rabu, 27 Juli 2011 pukul 19:00-21:00

Di Karta Pustaka Jl. Bintaran Tengah no. 16 Yogyakarta

Terbuka untuk umum, dan gratis

 

 

Sudah bukan rahasia lagi, sekarang ini semakin banyak orang mengeluh atas kualitas para pemimpin lokal maupun nasional. Selain cenderung mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok, para pemimpin itu dinilai sering manipulatif bahkan koruptif. Sementara politik pencitraan ditekankan, etika politik diabaikan. Sementara neo-liberalisme secara membabi buta dipuja, pemahaman sejarah bangsa diabaikan begitu saja. Sementara kekayaan pribadi terus dipupuk, pendidikan karakter anak-anak bangsa dibiarkan terpuruk.

Di tengah situasi demikian buku BERKAH KEHIDUPAN karya Baskara T. Wardaya bermaksud mengajak kita untuk berpikir ulang tentang bagaimana mencetak para pemimpin dan tokoh publik yang peka terhadap kebutuhan bangsanya sekaligus luas wawasan kemanusiaannya. Berbeda dengan buku-buku lain, buku ini berisi paparan tentang relasi anak-orangtua sejumlah pemikir dan aktivis publik yang sudah akrab kita kenali kiprahnya, namun jarang kita dengar kisah pembentukan pribadinya. Mereka itu antara lain: Benedict Anderson, Asvi Warman Adam, Franz Magnis-Suseno, Hersri Setiawan, George Junus Aditjondro, B. Herry-Priyono, Ery Seda, Mudji Sutrisno, M. Imam Aziz, Kamala Chandrakirana, Celia Lowe, Hilmar Farid, Degung Santikarma, Mathias Hammer, Stanley Adi Prasetyo, F. Budi Hardiman, Djoko Pekik, Prof. P.M. Laksono, St. Sularto, Ayu Utami, dan banyak lagi.

Melalui buku ini kita diundang untuk mengenal pribadi dan orangtua mereka secara lebih mendalam, sambil menimba inspirasi untuk melacak jejak-jejak berkah kehidupan yang kita sendiri telah terima. Bagaikan menapaki sebuah ziarah kemanusiaan kita diajak untuk "hadir kembali" ke dalam sejumlah peristiwa bersejarah sambil merefleksikannya secara personal: dari seorang ibu pemberani yang waktu mudanya turut berjuang di antara desing peluru Perang Kemerdekaan Indonesia hingga sepasang orangtua yang harus membesarkan anak-anaknya di tengah gemuruh Perang Dunia Kedua di Eropa; dari perjumpaan antara tradisi NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah dalam sebuah keluarga hingga sebuah rumahtangga di Austria yang nyaris terbelah oleh sikap pro dan anti-NAZI Jerman. Belum lagi seorang anak di Bali yang hingga kini diburu rasa gelisah karena tiba-tiba kehilangan ayah dalam Tragedi '65, atau seorang suami dari Pennsylvania, AS, yang bagaikan kuda laut dengan sengaja menggantikan peran istri dalam mengasuh bayinya.

Barangkali benar apa yang dikatakan oleh Prof. Dr. Syafii Maarif tentang buku kita ini, "Ini mungkin yang pertama kali dilakukan oleh manusia."

Sampai jumpa!

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by