Advertise Box

[ KHI ] Penulis Sejarah. (2).

 

Waktu ia mulai, Wood ingat, perioda ini mempunyai "suatu reputasi untuk kesuraman dan keremehan," sebagai "bagian yang paling membosankan dari Sejarah AS untuk dipelajari dan diajarkan." Para sejarawan pada awal AS cenderung untuk berpikir tentang Revolusi sebagai suatu pemberontakan kolonial dan kehilangan perhatian setelah tahun 1776. Para sarjana dari "perioda pertengahan"  percaya bahwa revolusi yang sebenarnya terjadi dalam Abad Jackson, dan mengira tahun-tahun yang terdahulu hanya sebagai kata pengantar.
 
Para kalangan progresif  seperti Charles Beard dan Carl Becker sudah mencoba menghidupkan kembali sejarah awal Republik dengan menulis tentang suatu peralihan dari aristokrasi ke demokrasi, tetapi Wood tidak bersekutu dengan apa yang ia namakan "keasyikan mereka dengan ekonomi dan perhatian-perhatian yang mendasarinya." Ia juga benci "sikap memihak yang terlalu cepat karena kebutuhan untuk menemukan bagian -bagian yang mendahului ."
 
Kurang memuaskan pula bagi Wood adalah beasiswa pertengahan tahun 1950an.  Waktu itu adalah saat kalangan-kalangan liberal mengikuti ide Tocqueville bahwa AS adalah dilahirkan bebas tanpa harus menjadi demikian. Kalangan-kalangan konservatif membicarakan argumentasi Edmund Burke (dan John Quincy Adams) bahwa maksud dari Revolusi AS bukan untuk memperkembangkan perubahan sosial, tetapi untuk mencegahnya.  Kalangan-kalangan radikal membandingkan Revolusi itu dengan Revolusi Perancis dan Rusia, dan menyatakan bahwa Revolusi itu sama sekali bukan suatu revolusi sejati sama sekali.
 
Wood menolak semua pendekatan ini. Ia mendalami materi-materi utama dan mengadakan usaha tanpa prasangka untuk memahami bahasa dan pikiran bangsanya dalam abad ke-18 dengan perkataan mereka sendiri. Sesudah penelitian selama sepuluh tahun,  ia melaporkan hasil-hasilnya, mula-mula dalam esei singkat yang dicetak ulang dalam koleksinya, kemudian dalam tahun 1969, buku "Menciptakan Republik AS, 1776-1787."
 
Memimpin para pembacanya ke sumber-sumbernya, Wood menunjukkan bahwa bangsanya dalam tahun-tahun itu menemukan "tidak hanya bentuk-bentuk baru pemerintahan, tetapi konsep-konsep pemerintahan yang baru sama sekali. Mereka menolak ide-ide zaman purbakala dan abad pertengahan tentang masyarakat bernegara sebagai sekumpulan tatanan-tatanan atau tingkat-tingkat dalam hidup. Sebagai gantinya, mereka menciptakan contoh  suatu negara  untuk mewakili kepentingan-kepentingan individu, dan untuk melindungi hak-hak individu.
 
(bersambung).

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by