Advertise Box

[ac-i] Undangan Violin Recital Eya Grimonia

 

 VIOLIN RECITAL

Menampilkan:

Eya Grimonia (violin)

Carolina S. Yana (piano accompaniment)

 Kolaborasi:

AMARI (Ansambel Musik Anak & Remaja Indonesia) JOGJA

Ronald F Sianipar (piano)

 Selasa, 26 Juli 2011, pukul 19.30 WIB di Tembi Rumah Budaya

Jl. Parangtritis Km 8,4 Sewon Bantul

 Membawakan karya dari:

J.S. Bach, W.A. Mozart, P. Rovelli, Rudesindo Soutelo, C.A. de Beriot, H. Wieniawski,

Sven Sdjogren, Gardika Gigih Pradipta

 Kontak person:

foMbi 0815 9234560

tembi_musik@yahoo.com

 --Gratis--

 EYA GRIMONIA  (16th) adalah musisi remaja yg berdedikasi dan hidup di 2 dunia musik, yaitu klasik dan pop. Eya yang lahir di Bandung, 21 April 1995 mulai belajar vocal sejak berumur 4 th, dan mulai mengisi  jingle-jingle iklan pada saat itu. Di usia 5 th Eya mulai belajar piano klasik yg diikuti dengan ketertarikannya pada alat music biola.

Sejak usia 6 th, Eya banyak berduet biola dengan artis-artis seperti Vina Panduwinata, Elfa's Singer, Padi, Sherina,Ruth Sahanaya baik secara live ataupun tapping di TV swasta dan acara-acara lainnya diiringi Elfa Band, Dian HP, dll. Eya juga berduet dengan maestro  Idris Sardi di Istana Negara pada acara peringatan Hari Musik Indonesia diiringi ISI orchestra. Kemampuan vocal dan piano, juga memudahkan Eya untuk berkolaborasi dengan siapapun.

Konser tunggal pertamanya, berisi 19 komposisi digelar sewaktu Eya berumur 8 th selama 2 jam di th 2003, dengan tema The Sound of Music yg didalamnya menggabungkan tehnik piano, biola dan vocal klasik. Konser ini juga menggabungkan string ensemble, choir dan big band sebagai iringannya. Sedangkan konser tunggal ke 2  dan ke 3 nya di HYATT Bandung, lebih minimalis dan lebih klasik dengan tajuk "Charity untuk Pangandaran".

Eya yg pernah dimuat profilnya di Permata Bangsa Metro TV sudah menyelesaikan grade 8 ABRSM untuk piano dan biolanya pada umur 9 th dengan predikat distinction. Sekarang ia belajar piano dengan Iswargia R Sudarno dan mendalami falsafah biola dengan DR Tomislav Dimov. Kemampuan klasiknya terasah lewat permainannya sebagai solois biola termuda di Jakarta Chamber Orchestra (Avip Priatna), dan satu-satunya wakil Indonesia dalam 12th  Jeunesses Musicales di Bucharest Rumania (International Violin Competition).  Selain mengikuti masterclass dengan Prof Ikuyo Nakamura (Japan), Prof Sherban Lupu (USA), Prof Semion Yerosevich (Israel), dll, Eya juga diundang ke Osaka, Japan sebagai sarana untuk lebih meningkatkan persahabatan Indonesia Jepang.

Komposer klasik dari Portugal, Rudesindo Soutelo, baru-baru ini juga meminta Eya untuk mementaskan perdana (premiere) komposisinya yang dibuat berdasarkan rumus matematika. Sehingga, Eya yang meninggalkan sekolahnya untuk bisa berlatih selama 9 jam sehari, menggelar Mini Violin Recital, yang mengangkat juga karya2 Mozart, Beriot, Rovelli dan Wieniawski. Dengan misi untuk lebih mengapresiasi remaja di music klasik biola, Eya berencana untuk menggelar ulang Mini Violin Recitalnya dengan melibatkan musisi local di berbagai kota di Indonesia.

 CAROLINA S YANA dilahirkan di Jakarta ini mulai mengenal  music sejak berumur 5 th. Kecintaannya pada komposisi  mulai terasah ketika dia menciptakan karya wals pertamanya yg terinpirasi oleh lebah di bunga mawar ketika ia berumur 6 th.  Pada waktu itu, dia mulai menekuni piano dengan Yumiko, sebagai alat music keduanya.

Jazz yang dipelajarinya dari Buby Chen, membuatnya terinpirasi untuk mengaransemen lagu2 yg mengantarnya pada juara tingkat wilayah jateng. Sedangkan  ilmu harmony dan counterpoint(kontrapung) yg ditekuninya bersama Jimmy H (dosen ISI), membuatnya bisa lebih mengerti  ilmu komposisi yg diajarkan oleh Jazeed Djamin.  Sehingga tak heran jika, grade setingkat guru di Yamaha diraihnya pada saat akhir sekolah dasar.

Menginjak remaja, dia mulai menyukai bermain dalam format band. Beberapa gelar keyboardis terbaik tingkat Jateng dan Jawa Bali mulai diraihnya. Jingle untuk sebuah radio swasta juga dibuatnya saat itu. Ditambah lagi dengan penghargaan sebagai semifinalis "Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors " th 88, membuatnya tambah rajin lagi untuk mempelajari MIDI atau digital music pada Tamam Husein dan Brian Bettie.

Kuliah di fakultas manajemen Maranatha tidak menyurutkan semangatnya untuk berkarya. Dia senang memasukkan unsur2 etnik di dalam komposisi2nya, seperti "Hyper Slendro". Dia juga membuat album "Biola Kecilku" untuk Eya Grimonia, putri pertamanya, bekerjasama dengan Fariz Rm. Sambil mengajar di sekolah music Yamaha (+/- selama 15 th), dia juga bekerjasama dengan rumah produksi Sinema Art untuk membuat ilustrasi music untuk "Mini Seri Sinetron" dan "FTV" yg sebagian besar dibintangi Amara pada saat itu.

Sekolah music Swara Harmony (d/a Swara Indah) dibentuknya pada tahun 2003 untuk membekali musisi2 muda yg berkualitas internasional (dengan standar Royal, ABRSM) agar bisa juga memasuki dunia industry. Disini dia membuat beberapa "etude" (latihan2  pemanasan untuk musik) untuk piano, biola dan vocal. Anak2 dilibatkannya juga dalam proses pembuatan album rohani dan beberapa jingle iklan seperti "Chipiron". Di Swaraharmony ini juga lahir Fun-tastic String Ensemble (2004) yg mewadahi violinis2 muda agar bisa berkarya bersama Kegiatannya saat ini, di samping terus mengembangkan sekolah musiknya yg juga ada di padalarang (CONCORDIA MUZIEK) , dia juga sedang mengumpulkan karya2  untuk bisa diterbitkan dan dinikmati oleh masyarakat luas.

Di bawah bendera "Carolina's Musical Art" dia terus berkarya baik di bidang pendidikan maupun di bidang pertunjukkan music, dan juga manajemen dari Eya Grimonia – violinis, vokalis dan pianis

 Karya yg akan dibawakan
1. Partita no 1 (allemande & double) - JS Bach
2. Sonata no 22 in A major - Allegro di Molto & Tema con varizioni - WA Mozart
3. Caprice no 3 & no 6 - P. Rovelli
4. ALVA - Rudesindo Soutelo , mov 4: apotease
5. Concerto no 9, mov 1 - C A de Beriot
6. Legend & Scherzo Tarantelle - H Wieniawski.

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by