Advertise Box

[ KHI ] Masa Depan Planit. (3). Selesai.

 

Amat bagus  untuk membaca kembali buku sang pengarang, "Silent Spring" dan mencatat bahwa banyak negeri-negeri berkembang telah tidak banyak berbuat untuk mengawasi penggunaan insektida-insektida dan bahan-bahan kimia lainnya yang berbahaya. Tetapi sang pengarang terlalu mudah menyelipkan diskusi tentang banyak kematian yang berhubungan dengan pestida-pestida dan masalah-masalah perkembangbiakan dalam burung-burung (khususnya burung rajawali botak), dengan mengutip taksiran dunia tahun 2007 sebanyak 220,000  manusia setiap tahun meninggal dari peracunan pestisida yang akut (tajam).
 
Pengaruh-pengaruh kesehatan dunia dari peracunan pestisida yang tak diberi perlindungan, kendati serius, tetap menakutkan hati untuk dibuat peta, dan sang pengarang tidak mencatat bahwa sebagian terbesar kematian yang didokumentaskan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia , bukan akibat dari penggunaan (atau salah penggunaan) pestisida  di lapangan,  tetapi  dari kebiasaan yang tersebar luas, terutama sekali di Asia Selatan,  minum pestisida untuk bunuh diri.  Ini merupakan suatu situasi yang mengerikan, tetapi mempunyai lebih banyak berurusan dengan budaya, peraturan dan kesehatan mental, kurang berurusan dengan bencana lingungkan yang akan datang.
 
Samg pengarang juga menulis bahwa terdapat 42,000 kasus peracunan pestida yang hebat setiap tahun di negeri ini. Tetapi Lembaga Nasional untuk Keamanan Pekerjaan dan Kesehatan berkesimpulan bahwa sementara peracunan pestisida yang hebat tetap merupakan "suatu masalah penting," tinjauannya selama  tahun-tahun 1998 sampai 2005 menemukan 3,271 jumlah kasus semacam itu, dengan 0.6 persen dari jumlah itu " tinggi kehebatannya. 
 
Kendati kekurangan-kekurangan yang demikian, buku  "Di sini, di Bumi," masih merupakan suatu buku yang berguna, mengingatkan kita bahwa  kesukaran lingkungan dapat  pula kita atasi. Setelah mengakhiri tuduhan tentang modernitas, sang pengarang meringkaskan suatu visi suatu planit yang diselamatkan oleh campuran pikiran dan teknologi yang sama  yang kemudian ia kritik. "The destruction of our global commons thrives on secrecy," ia tuli, dan teknologi membuatnya lebih sukar untuk menyembunyikan despoliasi.
 
Sang pengarang menulis penuh dengan harapan tentang potensi untuk "re-wilding" (peliaran kembali)  ekosistem-ekosistem yang diturunkan mutunya oleh 50,000 tahun aktifitas manusia. Pada akhirnya, ia membedakan argumentasinya dari tulisan-tulisan ramalan Lovelock baru-baru ini dan berputar-putar kembali pada kemungkinan yang lebih cerah seperti yang digambarkan oleh Alfred Russel Wales. Unsur tambahan yang diperlukan adalah suatu perubahan dalam nilai-nilai yang akan tiba sebagai suatu akibat dari pilihan yang aktif, bukan pilihan alamiah. (catatan: teori Darwin).
 
"Kita telah menginjak-injak wajah Bulan, menyentuh lubang laut paling bawah, dan dapat menghubungkan pkiran-pikiran dengan serta-merta (dengan segera) melalui jarak-jarak jauh," ia tulis. "Tetapi semua itu,  sebagian besar bukan karena teknologi kita, tetapi apa yang kita percayai, yang akan menentukan nasib kita."
 
(selesai).
 
Sumber; Resensi buku, harian
setempat. Minggu,17 Juli 2011,
diterjemahkan secara bebas, di-
persingkat dan diberi beberapa
anotasi seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by