Advertise Box

Re: [ KHI ] Ilmu Pengetahuan Sebagai Institusi. (1).

 

I do believe Sir, that we as humans need to find balance, in order to live life harmoniously, so many people these days have drifted further away from spritualism and embrace science as their guiding light, while it is good that we make new discoveries and breakthrough in the field of science, we must also remember that science without spiritualism is heartless and spiritualism without science is darkness. I believe that God put us on this earth to live our lives in good balance. Allow me to thank you Sir, for this good and thought provoking article. And yes, November is drawing close, my wedding is just on the horizon, I wish that you could attend too Sir, but I fully understand that you are still recovering from stroke, so I implore you to keep your spirit up and stay focus on recovering, I wish you better health after the recovery, and who knows, maybe the next person who comes to your doorstep bringing books might be me. I'm always keen on going back to America, and now that I have a good friend in NY ( that being you Sir ) , adds my motivation to go there even more.
I wish you Good Health, Good Fortune and always within God's Good Grace Sir.
- Yudistira Sudradjat.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Sumarsongko Sastrowardoyo <sastro@optonline.net>
Sender: komunitashistoria@yahoogroups.com
Date: Mon, 04 Jul 2011 18:04:45 -0400
To: <komunitashistoria@yahoogroups.com>
ReplyTo: komunitashistoria@yahoogroups.com
Subject: [ KHI ] Ilmu Pengetahuan Sebagai Institusi. (1).

 

Ilmu pengetahuan sebagai institusi di mana ratusan ribu laki-laki dan perempuan menemukan profesi mereka adalah suatu perkembangan yang sangat baru. Adalah hanya dalam abad ke-duapuluh bahwa profesi ilmu pengetahuan tiba untuk membandingkan kepentingannya dengan profesi-profesi Keruhanian dan Hukum yang jauh lebih tua. Adalah pula baru diakui  sebagai sesuatu yang berbeda dari, kendatipun bergabung pada, ilmu kedokteran dan ilmu teknik, pada waktu yang sama kedua ilmu pengetahuan tsb menjadi kurang tergantung pada tradisi dan lebih diserap oleh sains.
 
Asosiasi ilmu pengetahuan yang tumbuh dengan profesi-profesi yang dikhususkan cenderung untuk ditekankan pada pemisahan sains dari kegemaran umum dalam masyarakat. Kita nanti akan banyak membicarakan tentang asal dari pemisahan ini dan dari ketergantungannya pada fungsi-fungsi sains. Sekarang, bagi banyak kalangan di luar disiplin, sains kelihatannya seperti suatu aktifitas yang diadakan oleh para ahli sains.
 
Kata sains sendiri belum berumur lama. Whelewell pertama kali menggunakan kata "ahli sains" dalam tahun 1840 dalam "Falsafah Sains-sains yang Induktif: "Kami sangat memerlukan suatu nama untuk menggambarkan seorang pengusaha sains pada umumnya. Saya harus cenderung untuk menamakannya Ahli Sains."
 
 Kalangan ini dianggap terpisah: beberapa orang bekerja dalam laboratorium yang tidak jelas dan tidak dapat dimasuki dengan piranti-piranti yang aneh, lainnya menyibukkan diri dalam kalkulasi-kalkulasi (perhitungan-perhitungan) yang ruwet dan argumentasi-argumentasi, dan semua menggunakan bahasa-bahasa yang hanya dimengerti oleh rekan-rekan mereka.
 
(bersambung).

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by