Advertise Box

[ KHI ] Gambar-gambar Burung-burung Fosil Menunjukkan Pigmen Purbakala.

 

Beberapa fosil bukan hanya batu. Dalam x-ray yang indah sekali, gambar-gambar burung-burung fosil, para ahli ilmu pengetahuan melaporkan temuan molekul-molekul biologis yang berkanjang (tetap) selama lebih dari 100 juta tahun. Mereka mengenal satu molekul pigmen (zat warna) yang sekarang masih aktif dalam beberapa mahluk. Dalam manusia-manusia, pigmen itu mewarnai mata menjadi berwarna coklat dan rambut menjadi berwarna tua."Saya telah menamakannya pigmen Antonio Banderas karena pigmen itu berwarna tua," kata Roy A. Wogelius, seorang geochemist pada Universitas Manchester di Inggeris dan seorang anggota tim penelitian, "berlawanan dengan pigmen yang berwarna muda yang dibuat oleh manusia, yang saya namakan pigmen Scarlett Johnson, yang berambut pirang."
 
Para ahli ilmu pengetahuan lainnya menarik kesimpulan bahwa warna-warna burung-burung fosil dan dinosauria didasarkan pada bentuk poci cat biologis di mana pigmen-pigmen diproduksi dan disimpan, tetapi tidak menemukan pigmen-pigmennya. Pekerjaan baru mengenal pigmennya, eumelanin, didasarkan pada jumlah logam dalam fosil.  Para peneliti memandikan fosil-fosil Confuciusornis sanctus, yang hidup 120 juta tahun berselang, yang tertua dengan paruh seperti burung, dan Gansus yumenensis, burung moderen yang tertua, yang hidup kira-kira 100 juta tahun berselang, dengan X-ray yang frekuensinya sangat tinggi di Laboratorium Akselerator (Pemercepat) Nasional di pantai barat.
 
X-ray medis yang biasa memperlihatkan bayang-bayang tulang-tulang  yang menghalang-halangi X-ray. Dalam gambar-gambar SLAC, logam-logam seperti tembaga, kalsium dan seng mengisap X-ray dan kemudian bersinar. X-ray memperlihatkan tembaga dalam beberapa bulu tetapi tidak dalam yang lain-lain. Para peneliti membuat analisis yang sama tentang bulu-bulu dari burung-burung yang sekarang, dan pada pemeriksaan yang lebih dekat, mereka menemukan pola tembaga cocok dengan dengan eumelanin. Bagi para ahli paleontologi, tekniknya meningkatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari biokimia binatang-binatang yang sudah lama punah -  misalnya, mengenal makanan yang diperlukan untuk menerangkan campuran logam-logam.
 
"Kita tidak perlu tergantung pada tulang-tulang lagi," ucap Phil Manning, seorang ahli paleontologi di Universitas Manchester yang menjadi bagian dari tim penelitian."  Di sini kita dapat menyelidiki benda-benda yang anda tidak dapat lihat dengan mata telanjang." Temuan-temuan diterbitkan online pada hari Khamis dalam jurnal Sains.
 
(selesai).
 
Sumber: Observasi, dalam harian
setempat, Selasa, 5 Juli 2011, di-
terjemahkan secara bebas dan
diberi beberapa anotasi seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by