Advertise Box

[ KHI ] Sejarah Masih Menyusahkan Murid-murid. (2). Selesai.

 

"Jawabannya tepat di depan mereka," sejarawan pendidikan itu mengatakan tentang mereka, "Ini adalah mengkhawatirkan." Ujian-ujian dilakukan pada musim semi yang lalu pada wakil-wakil 7,000 murid kelas empat, 11,800 murid kelas delapan dan 12,400 murid kelas 12 di seluruh negeri ini. Sejarah merupakan salah satu dari delapan mata pelajaran - yang lain adalah matematika, membaca, sains, menulis, ilmu kewarganegaraan, ilmu bumi dan ekonomi - diliputi oleh program penaksiran, yang juga dikenal sebagai Kartu Hubungan Kebangsaan.
 
Dewan Pengurus yang mengatur program menetapkan tiga tingkat prestasi untuk tiap ujian: "dasar," menunjukkan penguasaan sebagian mata pelajaran; "cakap," menunjukkan hasil ujian  yang mendalam menurut teori dan memperlihatkan kemampuan tentang mata pelajaran; dan "kemajuan," artinya unggul prestasinya.Bila sejarah merupakan mata pelajaran paling buruk bagi para murid negeri ini, maka ekonomi adalah yang terbaik; 42 persen murid kelas tertinggi sekolah  menengah dianggap cakap dalam ujian ekonomi tahun 2006, suatu bagian yang lebih besar daripada tiap mata pelajaran selama dasawarsa terakhir.
 
Dari 21o ujian sejarah, bagian dari pelajar yang mencatat angka pada atau di atas kecakapan, meningkat di antara murid kelas empat sampai 20 persen dari 18 persen dalam tahun 2oo6, memperoleh 17 persen di antara murid kelas delapan, dan turun sampai 12 persen dari 13 persen di antara murid kelas tertinggi sekolah menengah. Para penyokong sejarah berpendapat bahwa hasil jelek pada waktu ujian menggarisbawahi (menekankan) pengabaian pada mata pelajaran sejarah oleh orang-orang yang menentukan kebijakan, terutama sejak tahun 2002.
 
"Sejarah sangat kurang," kata seorang profesor sejarah, yang ketua-terpilih Dewan Nasional Pendidikan Sejarah. Banyak program guru-pendidikan, katanya, juga menambah masalah dengan memberikan harapan pada calon guru-guru untuk mencari sertifikat dalam ilmu-ilmu sosial, daripada sejarah. "Mereka mengira akan lebih cakap dalam berbagai hal, bahwa mereka dapat mengajar ilmu kewarganegaraan, tatanegara, apa saja," katanya. "Tetapi mereka tidak bersedia untuk mengajar sejarah."
 
(selesai).
 
Sumber: Artikel dalam harian setempat,
Rabu, 15 Juni 2011, diterjemahkan se-
cara bebas, dipersingkat dan diberi
beberapa anotasi seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by