Advertise Box

[ac-i] Re: Omongan John Roosa adalah bualan CIA

 



Semua cerita tambahan bung Arnold  di bawah ini memang sudah sering di publikasi di berbagai media bahkan jauh lebih lengkap dan lebih mendetail lagi yang itu menunjukkan dengan jelas bahwa G30S adalah skenario Angkatan Darat  sendiri yang dibawah skenario CIA sebagai otak besarnya. Buku John Roosa memang hanya bisa lebih dipercaya oleh orang-orang yang tidak mengetahui soal-soal dunia kepartaian PKI. Roosa mengarang cerita-cerita naif tentang PKI dan para pemimpinnya. "Dokumen  Supardjo" ditulis bukan dalam gaya kepenulisan kader-kader PKI apalagi gaya tulisan kader tingginya. Kader-kader kaum Komunis sedunia punya gaya tersendiri dalam cara mereka menulis dan berbicara yang itu tidak mungkin ditiru secara persis oleh orang yang bukan Komunis atau  bukan kader Partai. Cara-cara John Roosa yang pura-pura "membela" dan "membebaskan" PKI secara Partai dari tuduhan terlibat dan dalang G30S adalah juga dengan menggunakan metode memulas dan memanipulasi  fakta-fakta yang memang benar ada tapi dia gunakan untuk mengabdi tujuannya yang anti Komunis dan anti PKI dengan metode mengadu domba antara anggota-anggota PKI melawan pimpinannya untuk menanamkan dendam kesumat anti Komunis anti PKI dan juga untuk memadamkan gerakan revolusioner rakyat di Indonesia. Saya  masih akan terus menelanjangi tipu daya John Roosa dalam   tulisan-tulisan berikutnya terhadap bukunya"dalih pembunuhan massal". Kita boleh berbeda pendapat dan saya menghargai perbedaan pendapat. Saya terbuka untuk kritik yang bagaimanapun dan tanpa sarat. Saya menghargai kebebasan orang lain sambil juga mempertahankan kebebasan saya sendiri; argumentasi dihadapi dengan argumentasi dan bahkan makianpun dihadapi juga dengan makian kalau memang sampai terjadi dan semoga tidak.
Salam,
asahan.
 
 
 
----- Original Message -----
From: Arnold
Sent: Wednesday, June 15, 2011 6:47 PM
Subject: Re: #sastra-pembebasan# BUALAN JOHN ROOSA ADALAH BUALAN CIA

 

"Pimpinan PKI secara perseorangan, paling tidak Aidit dan Sudisman
melibatkan diri dalam operasi militer rahasia in----------------------------------------------------------
"""Sudisman menegaskan bahwa inisiatif dan
kepemimpinan G-30-S tetap pada PERWIRA MILITER".""

Tulisan John Rooosa lebih dapat dipercaya berdasarkan fakta, karena penculikan dan pembunuhan, dilakukan dalam the most Covert Military Operation yang dilakukan oleh 4 unit TNI AD, menggunakan TNI seragam, TNI senjata, dan TNIAU Truks, dan TNI AU military base.

Pasukan-pasukan TNI-AD yang terlibat dalam aksi penculikan berasal dari:

* 1 regu dari Tjakrabirawa diketuai oleh LetKol Untung.

* 1 regu dari 454 Jawa Tengah diketuai oleh Major Sukino.

* 1 regu dari 530 Jawa Timur diketuai oleh Major Bambang Supeno.

* 1 regu Brigade Infantri I diketuai oleh Kolonel A. Latief

Penculikan terhadap Jenderal Yani:
Regu penciduk untuk Jenderal Yani berangkat dari Lubang Buaya dibawah
pimpinan Letnan Satu Mukijan, menggunakan 2 Bus dan 2 Truck, dengan
pasukan sebanyak 1.5 Kompi. Melewati Jakarta Bypass, kemudian memotong
jalan melalui Jalan Rawamangun menuju Salemba, Jalan Diponegoro dan
Jalan Mangunsakoro, mereka tiba dirumah Jenderal Yani di Jalan Lembang.
Pasukan dibagi menjadi 3 group, yang pertama menjaga belakang rumah,
yang kedua menjaga didepan rumah, dan group ketiga dibawah pimpinan
Letnan Satu Mukijan dan Sersan Dua Raswad, memasuki perkarangan rumah
dan menghampiri rumah. Mereka berdua menyapa pasukan penjaga bahwa
mereka menyampaikan pesan penting dari Presiden Sukarno.

http://sfwarungkopi.com/?p=360
'
//AL
--- On Thu, 6/16/11, ASAHAN <a.alham@kpnplanet.nl> wrote:

From: ASAHAN <a.alham@kpnplanet.nl>
Subject: Re: #sastra-pembebasan# BUALAN JOHN ROOSA ADALAH BUALAN CIA
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com, "Harsutejo Sutedjo" <cakmo9998@yahoo.com>, "harsutejo" <harsonos@cbn.net.id>, wahana-news@yahoogroups.com, "SANTRI KIRI" <santrikiri@yahoogroups.com>, "Salim Said" <bungsalim@yahoo.com>, Pembebasan_Papua@yahoogroups.com, mimbar-bebas@yahoogroups.com, inti-net@yahoogroups.com, artculture-indonesia@yahoogroups.com, "AKSARA SASTRA" <aksarasastra@yahoogroups.com>
Date: Thursday, June 16, 2011, 5:28 AM

 

RALAT (KOREKSI):

Maaf, tulisan ini bertanggal 15 Juni 2011 jadi BUKAN 15 Agustus 2011,

asahan.

----- Original Message -----

From: ASAHAN

To: Harsutejo Sutedjo ; harsutejo ; wahana-news@yahoogroups.com ; SASTRA PEMBEBASAN ; SANTRI KIRI ; Salim Said ; Pembebasan_Papua@yahoogroups.com ; mimbar-bebas@yahoogroups.com ; inti-net@yahoogroups.com ; artculture-indonesia@yahoogroups.com ; AKSARA SASTRA

Sent: Thursday, June 16, 2011 2:09 PM

Subject: #sastra-pembebasan# BUALAN JOHN ROOSA ADALAH BUALAN CIA

ASAHAN:

BUALAN JOHN ROOSA ADALAH BUALAN CIA

"Pimpinan PKI secara perseorangan, paling tidak Aidit dan Sudisman melibatkan diri dalam operasi militer rahasia ini dan membawa serta kelompok-kelompok terpilih dari kalangan pendukung PKI. Bagi segelintir pemimpin PKI G-30-S bukanlah merupakan operasi resmi Partai. Ia adalah putch militer yang akan membuahkan hasil yang menguntungkan bagi Partai. Pimpinan Partai ingin mendukung G-30-S tetapi tidak ingin melibatkan seluruh Partai di dalamnya. Sudisman menegaskan bahwa inisiatif dan kepemimpinan G-30-S tetap pada perwira militer".

(Kutipan dari buku John Roosa "dalih pembunuhan massal"; halaman 107).

Kutipan di atas adalah inti atau benang merah seluruh isi buku John Roosa "dalih pembunuhan massal" yang dia tulis setebal 390 halaman (versi terjemahan Hersri Setiawan). Semua "bukti-bukti" yang dia ajukan hanya berkisar pada tujuan pokoknya itu: memfitnah PKI dan sejumlah pimpinan intinya. Lalu dari manakah "bukti-bukti" itu dia dapatka dan peroleh? . Hampir semuanya dari mulut-mulut para anggota dan pimpinan tinggi PKI yang berkhianat di samping tentu saja dari dokumen-dokumen yang dibikin oleh rezim suharto.

John Roosa tidak sedikitpun menganalisa tentang pembunuhan suharto terhadap Ketua PKI yang tanpa diadili dan dihadapkan ke Mahmilub. Padalah perbuatan suharto yang menghilangkan nyawa ketua PKI adalah perbuatan yang menyimpam misteri terbesar apa yang sesungguhnya yang dia ingin sembunyikan, ingin dia tutup-tutupi untuk selama lamanya sebagai sesuatu yang akan membuka dan menerangkan segala masaalah sekitar G30S. Dan dengan pembunuhan cepat suharto terhadap Ketua PKI itu maka semua dokumen kunci yang akan merugikan suharto secara fatal, akan tertutup dan sirna untuk selama lamanya. John Roosa memanfaatkan pertolongan suharto yang genial itu untuk membikin "dokumen"nya sendiri dari sumber-sumber mulut para pengkhianat PKI terutama "dokumen Supardjo" yang dia anggap sebagai kitab wasiat yang paling bisa dipercaya dan dia reklamekan seperti model reklame-reklame yang bisa kita lihat di TV yang kebenarannya: "diharapkan begitu" meskipun dengan cara
meyakinkan gaya hyperbola untuk memancing kepercayaan orang ramai dengan cara berbohong dengan ongkos mahal. Untuk menikmati bualan dan bohong Roosa, cara yang paling baik adalah membaca bukunya karena bualannya sepanjang 390 halaman itu tidak mungkin dikutip atau dinikmati sepenuhnya dalam sebuah tulisan kecil seperti ini. ( saya sendiri tidak bermaksud menulis buku menanggapi tulisannya dan saya memilih menulis puluhan hingga mungkin ratusan tulisan-tulisan kecil seperti sekarang ini untuk menelanjangi bualan John Roosa). Dagangan John Roosa sebagai pedagang Grossir lebih pantas ditanggapi dengan beli eceran saja, setap pagi ,setiap siang , setiap malam.

Keahlian atau mungkin meesterschap John Rossa dalam bidang fiksi penulisan roman sejarah mungkin hanya bisa dibandingkan dengan Gabriel Garcia Marquez (1927) dalam bukunya "Seratus tahun Keterpencilan". Hanya saja Marquez menggunakan fiksi seperti yang juga didifinisikan oleh pengarang Abraham Verghese sebagai yang katanya: "Fiksi adalah kebohongan untuk menyatakan kebenaran ke seluruh dunia". Sedangkan Mario Vargas Llosa (1936) menyebut fiksi sebagai "keterpaksaan berbohong yang juga untuk mengumumkan kebenaran. Tapi bagi John Roosa dalam bukunya "dpm", fiksi adalah untuk memalsu kebenaran dan menyesatkan pendapat umum dengan tujuan khususnya: Memfitnah "PKI sebagai dalang dan perencana G30S". John Roosa mempunyai missi sebagai agen CIA gelap yang berpura-pura "membela" dan"membebaskan PKI" sebagai Partai dari keterlibatannya dalam G30S. Sebuah ide brilyant yang tidak dipunyai suharto dan karenanya suharto cuma "dipercaya" orang -orang dalam waktu
sangat singkat ketika dia sedang berang dan mandi darah terror besar yang dilancarkannya dan kemudian kepercayaan padanya yang dipaksakannya dengan senjata kekuatan militer barbar segera layu dan dicampakkan orang.Tapi Roosa sebagai seorang"sastrawan", sarjanawan dan CIA-wan mempunyai jalan pintas berlabur sastra populer dengan campuran soft thriller gaya Amerika dalam menulis bukunya yang dia harapkan akan sukses setidaknya sebagai "bestseller"di kalangan teman-teman dan murid muridnya seperti Hersri Setiawan dan grup Pulau Burunya yang berkhianat kepada PKI. Tapi apa lacur (saya tidak tahu seberapa banyak persisnya para pelacur politik PKI yang dia lacuri) bukunya turut dikeprok Kejaksaan Agung (sekarang sudah boleh nongol lagi meskipun tidak resmi). Memang orba suharto itu rakus bukan main dari korupsi hingga politik: "kalau menuduh PKI jangan tanggung-tanggung cuma sebagai pemimpinnya saja yang dalang G30S tapi semua PKI dan segenap pimpinannya,
total beserta seluruh anggotanya yang berjuta-juata itu plus simpatisannya ,plus semua orang yang dicurigai adalah dalang dan pelaku G30S". Roosa tidak sepenuhnya menempuh jalan suharto itu yang dia anggap kurang bijak, kurang taktis, kurang intelek. Tentu logis saja solusi yang diambil Roosa. CIA itu badan mata-mata Internasional terbesar di seluruh dunia dan bekerja menggunakan intelegensi tinggi sebagai metode mereka yang penting di samping juga bisa main kasar dan main barbar seperti yang sering mereka pertunjukkan ke seluruh dunia. Namun demikian, dalam membaca dan mengunyah roman fiksi sejarah buku Roosa tidak perlu menggunakan kekritisan khusus apalagi menuntut dengan IQ tinggi. Satu contoh sederhana: Apa mungkin seorang Ketua PKI bekerja sama berduaan saja serta mempercayakan dan mempertaruhkan Partainya dan nasib rakyat Indonesia hanya dengan seorang Syam yang setengah dungu setengah licik( dari pernyataan dan cerita-ceritanya di Mahmilub
sangat terkesan dia punya IQ yang rendah, bahasanya juga jelek, jawaban-jawabannya jelas terasa adalah pesanan para penyiksanya dan dia hanya menjawab pendek-pendek saja meskipun ada bagian dia diberi kesempatan oleh Jaksa : "cerita bebas sajalah"........! yang juga sudah diatur sebelumnya oleh musuh). Semua skenario Mahmilub lalu dieksploatasi lagi oleh Johm Roosa bagi "pembuktiannya" akan peranan terpenting Ketua PKI lalu dipadukan lagi dengan "pengakuan"sang penghkhianat besar PKI Sudisman, plus Iskandar Subekti(saya mengenal dia sebagai tokoh yang paling misterius dalam markas besar PKI yang ahirnya juga mengkhianat). Karena itu Roosa memusatkan "kepercayaannya" pada sang perwira tinggi pengarang "dokumen SUPARDJO" meskipun si dungu setengah licik Syam dia gunakan juga sebagai dukumen hidup bila bisa diambil keuntungannya.

Dalam bukunya yang relatif tebal itu, John Roosa tidak sepatahpun menuliskan keterlibatan CIA yang juga sebagai dalang sebenarnya dari skenario G30S yang bahkan sudah pernah dibuka sendiri oleh Pemerintah AS. Hal itu memang logis saja karena seorang CIA tentu tidak akan pernah menggunakan metode "kritik- otokritik". Hal itu sudah cukup Sudisman yang menulisnya untuk melengkapi penghkhianatannya terhadap PKI dan rakyat Indonesia. Tapi Roosa mempunyai metode yang licik selanjutnya: pura-pura "membocorkan" peranan Amerika(dia memisahkan antara CIA dan Amerika seperti juga ia memisahkan antara PKI dan pimpinannya) dalam merongrong dan menyabot negara dan negeri Indonesia secara sistimatis dengan bebagai cara. Dobel moral yang dipertunjukkannya itu bukanlah karena kebodohannya tapi justru karena kelicikan dan kepintarannya untuk menyusun taktik licinnya dalam mengadu domba antara anggota PKI dengan para pimpinannya yang memang dalam kenyataannya banyak yang
sudah berkhianat secara keci dan penuh hina dina, Roosa ingin menanamkan rasa dendam kesumat pada generasi muda turunan PKI agar mereka mengharamkan selama lamanya Komunisme dan PKI beserta seluruh pimpinannya dari bumi Indonesia. Dan sekarang memang telah tampak bunga-bunga beracunnya yang dipupuk subur oleh Roosa.

Logika selanjtunya: Untuk apa Supardjo menulis dokumennya selain dengan tujuan untuk dirampas dan digrebek rezim suharto untuk kemudian dijadikan bukti "keterlibatan dan perencanaan PKI dalam G30S". Kalau ada yang menyebut bahwa G30S adalah sebuah coup yang direncanakan untuk gagal maka dokumen Suparjo sengaja ditulis Supardjo untuk dirampas rezim suharto sebagai "pembuktian"tak terbantahkan akan keterlibatan dan perencanaan PKI dalam G30S. Semua teori komplot yang dibikin Roosa yang bahkan dia bandingkan dengan film atau cerita "Rasho Mon" sebagai cerita-cerita yang berlainan mengenai satu peristiwa dan kejadian yang selamanya menjadi teka-teki cerita mana yang benar dan bisa dipercaya. Tapi dalam bukunya "dpm"dia mengklaim, fiksi dialah yang paling benar: "PKI dalang dan perencana G30" meskipun dia bikin catatan kaki semut: "cuma Ketua PKI dan Syam yang adalah dalang dan perencana G30S".

(Tulisan ke sepuluh tentang buku John Roosa"dalih pembunuhan massaal" dan semoga masih akan banyak lagi tulisan kecil/eceran seperti ini.

ASAHAN.

Hoofddorp-Belanda, 15 Agustus 2011.

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by