More
Contact
Submit
Premium Bang Firman, ulasan yg menarik.
Saya sanget setuju dgn Anda. Terima ksih juga atas dukungan dan arahannya. Saya sangat bangga banyak sekali senior yg mendukung gerakan kaum muda seperti kami. Mungkin terkesan sulit, tp saya yakin saya bisa terus eksis dgn bimbingan para senior yg mumpuni seperti anda.
Salam historia,
Asep Kambali
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Bung Asep,
Sudah waktunya kita berani menegakkan sejarah secara benar berdasarkan
data dan fakta yang sahih. Jangan lagi karena adanya pertimbangan sentimen
dan emosi atau rasa nasionalisme sempit.
Kalau kita mau jujur, Jakarta dalam artian kota yang terencana "moderen"
sebagai cikal bakal kota Jakarta setelah kemerdekaan, sebenarnya dibangun
oleh Jan Pieterzoon Coen (JPC). Sebelumnya, cuma loji atau gudang VOC dan
pemukiman perkampungan. Dialah yang membangun kota yang dinamakan Batavia
(sebelumnya JPC mengusulkan nama Nieuw Hoorn, dari kota kelahirannya
Hoorn, tetapi Heeren Zeventien sebagai direksi VOC memilih Batavia).
Penduduk Jakarta mulai banyak setelah Batavia berdiri. Banyak pendatang
keturunan Cina dan etnik Nusantara seperti Jawa, Bali, Banda, Melayu,
Ambon, Flores, Koja atau Mardijkers, Arab Hadramaut dll. yang didatangkan
VOC untuk membangun Jakarta atau datang sendiri setelah Batavia
berkembang. Ini terbukti dari nama-nama Matraman, Kampung Bali, Kampung
Bandan, Kampung Melayu, Kampung Ambon, Manggarai, Pekojan, Krukut dll.
Nama Betawi itu asalnya dari Batavia, walalupun dicari-cari dari asal kata
yang lain yang sulit dipercaya kebenarannya seperti Mambet Tahi atau Bau
Tahi dll. Jadi, penduduk "asli" yang disebut Betawi itu secara logis
mestinya adalah setelah Batavia didirikan. Seni budayanya merupakan
campuran dari berbagai etnik yang membentuk masyarakat Betawi itu. Juga
dialek bahasanya, misalnya dari kata-kata Cina Hokkien (lu, gua dll.),
Belanda (duit, pegadering dll.), Bali (tonggos, begadang dll.), Melayu,
Jawa dll.
Tidak dipungkiri, sebelum Batavia berdiri pasti sudah ada penduduk asli
yang mendiami daerah Sunda Kelapa dan yang disebut kemudian ommelanden.
Tetapi etniknya apa? Saya kira kebanyakan termasuk etnik Sunda karena
dibawah kekuasaan kerajaan Pajajaran atau Tarumanagara.
Saya sangat menghargai inisiatif Kang Asep membangun Komunitas Historia
Indonesia. Semoga sukses dan bisa meningkatkan kesadaran akan sejarah
berdasarkan fakta dokumentasi sebenarnya.
Salam,
Firman.
Ridwan Saidi: HUT Jakarta 22 Juni adalah SESAT!
>
>
> Ada dua hal yang salah jika kita merayakan 22 Juni sebagai hari lahir
> Jakarta.
> Pertama, 22 Juni itu “ngarang� alias “ngibul� karena tidak ada
> faktanya. Kedua,
> jika momen yang diambil adalah penyerbuan Fatahillah, berarti kita
> merayakan
> pembunuhan massal yang dilakukan oleh Fatahillah dan pasukannya itu atas
> ribuan
> penduduk Kerajaan Sunda Pajajaran dan orang-orang Portugis. RS menegaskan,
> bahwa
> Betawi berarti penduduk Jauh sebelum Tarumanegara, sebelum abad ke-5.
> Selengkapnya klik disini!
> Salam Historia!
>
> ASEP KAMBALI
> Follow me @AsepKambali
>
> Founder/Chairperson
> KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
> Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia
> Phone : +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
> E-mail/FB : komunitashistoria@yahoo.com
> Twitter : @IndoHistoria
> Mailing list : http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
> Homepage : http://www.komunitashistoria.org
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
