Advertise Box

[ KHI ] Katak yang langka, tetapi tidak punah lagi.

 

Seekor penghuni daerah pantai barat semula dikira telah punah selama puluhan tahun ternyata masih hidup dan tinggal di daerah selatan. Katak yang dinamakan Leopard Frog karena kulitnya seperti macan tutul, terakhir dilihat dalam tahun 1942, dan secara resmi dinyatakan punah pada tahun 1996. Perkembangan daerah pantai barat dikira merupakan faktor utama dalam kematian spesis itu. Kini para peneliti melaporkan dalam jurnal Genetika Perbandingan bahwa katak itu secara genetika identik pada suatu garis silsilah keturunan katak Chiricahua Leopard Frog, yang diketemukan di Mogollon Rim, daerah selatan tengah.
 
Terdapat lebih dari satu lusin spesis Leopard Frog di Amut, semua digolongkan oleh bintik-bintik hutam pada tubuh-tubuhnya dan sulit untuk membedakan satu sama lain. Evon Hekkala, seorang ahli ekologi perilaku pada Universitas Fordham dan pengarang utama studi, menganalisis contoh-contoh Leopard Frog dari pantai barat yang terkumpul pada tahun 1900an. Maksudnya adalah  menelaah masa lalu untuk mengembangkan rencana-rencana pemulihan habitat yang lebih baik untuk spesis-spesis katak Leopard.  Sanak-pamili terdekat  katak Leopard pantai barat  dikira adalah katak Leopard Relict. Tetapi analisis Dr. Hekkala menentukan bahwa dua spesis katak itu merupakan sanak-pamili jauh, bukan sanak-pamili dekat. Nona Dr. Evon Hekkala lalu mengadakan penelitian di GenBank, suatu buku petunjuk rangkaian DNA, dan terkejut waktu menemukan kecocokan 100 persen dengan katak Chiricahua itu.
 
"Saya benar-benar khawatir bahwa barangkali saya telah mengacaukan," Dr. Hekkala mengatakan. "Maka saya beberapa kali mengadakan pemeriksaan wilayah-wilayah lagi, dan masih cocok." Katak Chiricahua itu mengalami kemunduran dan terdaftar di bawah Undang-undang Spesis Langka.  Daerah pantai barat kini bisa dianggap sebagai pemulihan habitat yang potensial untuk spesis- spesis itu.
 
(selesai).
 
Sumber: Observasi, harian setempat,
Selasa, 21 Juni 2011, diterjemahkan
secara bebas, dan diberi beberapa
anotasi seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by