Advertise Box

[ac-i] Sekali Lagi: Abe A.Kohar Ibrahim Polyvalent? Ragam Bisa?

 

Sekali Lagi:

Abe A.Kohar Ibrahim

POLYVALENT ?

Ragam Bisa ?

 

(Sekedar Info & Bahan Pertimbangan)

 

ADALAH yang bertanya tanya akan  makna kata Perancis  p o l y v a l e n t  . Seperti tertera dalam kalimat seorang kritikus senirupa Jacques Collard , bahwa sebagai pelukis Abe "Sans Asile dans le Temps. Polyvalent ». Dapat dijelaskan bahwa kata tersebut  bisa diartikan banyak atau serba bisa atau berfungsi ragam macam. Bukan hanya satu atau semacam bisa kebisaan sahaja. Bagi Abe atau AKI fungsi atau kebisaan itu kongkritnya selain sebagai penulis juga jurnalis pun pelukis. Selain itu, juga berbagai kebisaan lainnya, baik dalam kategori kerja-otak pun kerja-badan (yang menggunakan tenaga atau otot - apakah mengangkat palu atukah memanggul pacul bahkan senapang!).

 

Iya. Memang iya. Polyvalent. Yang digapai dalam perjalanan hidup kehidupan - sembari terus belajar dan kerja (amal) yang kata orang "hidup itu juang". Polyvalent, yang pas sekali dengan unjuk ajar seketika masuk pergerakan kebudayaan di Lestra (Lembaga Seni Sastra Indonesia), Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) akan perlunya "tahu sesuatu tentang segala tahu segala tentang sesuatu".

 

Memiliki bukan hanya satu macam kebisaan rasanya lebih memiliki percaya-diri; apa pula menyadari bahwa hidup itu juang dengan segala ragam tantangan atau ujian selama hayat dikandung badan. Selaku sesosok manusia individualita aku pernah bekerja sebagai pedagang kue di pasar, sebagai pelayan restoran, sebagai petani karena mbah pun abahku memang petani, sebagai nelayan ketika turun-ke-bawah di daerah Inderamayu,  sebagai kuli atau  buruh di pabrik, tapi juga sebagai kuli tinta - penulis jurnalis bahkan redaktur, editor dan publisis serta kolomnis. Pun sebagai guru untuk menangani Atelier atau Sanggar Kreatif Senirupa dengan menerima upah bulanan di institusi resmi Commune atau Kecamatan dimana aku berdomisili.

 

Ringkas kata: aku menghargai juang dan pejuang, menghargai kerja (dalam bahasa arab: amal, dalam bahasa sanskerta: karya), baik kerja-otak pun kerja-badan; menghargai pekerja biasa pun pekerja kebudayaan. Lagi, ringkas kata dan aku garisbawahi: Aku bisa jadi kuli tinta angkat pena, pun perupa angkat koas sampai panggul pacul dan senapan!

 

Aku pikir, lika-liku perjalanan hidupku itu tiap jejak aktivitas-kreativitas saling mengisi dan memperkaya perbekalan inderawi-batini yang memang diperlukan adanya. Berkat rasa ke-ingin-tahu-an, keinginan belajar,  keinginan observasi berbagai kalangan atau lapisan atau bidang kehidupan manusia. Dalam mana kesukaan membaca (literatur) dan kesempatan kunjungan  langsung atau perlawatan tingkat-format tempatan, lokal, nasional dan internasional amat bermanfaat.

 

Dalam Biodata yang ku ulang siar di bawah ini, bisa disimak point-point penting dalam aktivitas-kreativitasku. Tiap point penerbitan karya tulis pun tiap point pergelaran atau pameran, sudah merupakan seraup ragam kerja bagi pelaksanaannya. Ragam kegiatan kerja yang memerlukan  curahan hati-pikiran dan imajinasi, tenaga, waktu dan pembiayaan selayaknya. Point-point penting kerja atau aktivitas-kreativitas individualita yang tak-bisa-tak berhubungan dengan individualita-individualita atau kolektip individualita lainnya dalam masyarakat manusia. Selaras ruang dan waktu tersedia.

 

Dalam hal  kaitan atau saling kaitan ini, aku ingin menggarisbawahi: bahwa betapapun keindividualitaan seniman yang paling bebas-merdeka sekalipun, secara hakiki seniman (sastrawan, perupa atau pelukis dan lain sebagainya) tak bisa lepas dari aktivitas-kreativitas masyarakat di seputarnya.

*

Kuturunkan naskah ini, bukan untuk cari nama atau kepopuleran, periode untuk itu sudah tak diperlukan lagi, karena aku bukan sang pemula melainkan sudah berada di ruang senja. Aku hanya ingin sekedar memberi bahan info sekaligus pertimbangan dan jawaban atas pertanyaan: Bagaimana sih menjaga semangat, sekalipun jalan kehidupan tak gampang selaku salah sorang eksilan atau perantauan?

 

Aku gembira dan bersyukur jika apa yang telah aku perbuat, jejak langkahku, bisa dijadikan bahan pertimbangan selayaknya. Terutama bagi kalangan generasi muda Indonesia.

 

Kepada generasi muda dan pembaca umumnya yang berkenan, aku ucapkan banyak terima kasih dan silakan saja.

 

(A.Kohar Ibrahim)

Facebook 30 Juni 2011.

*

Pelengkap:

Biodata A.Kohar Ibrahim

 

A.Kohar Ibrahim


Nama lengkap : Abdul Kohar Ibrahim
Nama pelukis (tandatangan karya lukis) : Abe

Lahir 1942 di Jakarta, Indonesia.

Menerima pendidikan Seni Rupa di :

Académie Royale des Beaux-Arts de Bruxelles,

Brussel, Belgia.

Alamat:
Belgia : Bruxelles, Belgique.
Indonesia : Batam ; Jakarta, Ciputat Tangerang, Indonesia.

 

.
Penghargaan / Diploma:
(1) Brevet d'Exellence & Diplôme de Fin d'Etude de l'Académie Royale des Beaux-Arts de Bruxelles (1975, 1979).
(2) Prix de Gouden Pluim (Spectraal, Gent, 1981).
(3) Médaille d'Argent du Mérite Artistique Européen (Coxyde, 1987).
(4) Médaille d'Argent de l'Académie Internationale des Arts Contemporains et Diplôme d'Officier (pour reconnaître et protéger sa valeur artistique) 1986.
(5) Médaille d'Or (1987) et Médaille de Platine de l'AIAC (Enghien, 1988).

Biodata. Bibliographie :
(1) Media Massa, antara lain : Le Soir, La Lanterne, La Dernière Heure, L e Pourquoi Pas ? Le Jalon des Arts, Gazet Van Antwerpen, Het Laste Nieuws, De Autotoerist, Sontags Kurier, Cellerche Zeitung. Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Harian Sijori Pos, Harian Batam Pos, KB Antara dan media online: SwaraTV, DepokMetroNet, CybersastraNet, CimbuakNet. Sedangkan buku-buku dan kamus yang memuat biodata, antara lain :
(2) Spectraal Kunstkijkboek VI, éd. Spectraal, Gent 1984.
(3) 50 Artistes de Belgique, par Jacques Collard, critique d'art, éd.
Viva Press Bruxelles 1986.
(4) Art Information, éd. Delpha, Paris 1986.
(5) Who's who in Europe, éd. Database, Waterloo 1987.
(6) Who's who in International Art, international biographical Art dictionary, éd. 1987-1996, Lausanne, Suisse.
(7) Dictionnaire des Artistes Plasticiens de Belgique de XIXe et XXe Siècles – Editions Art in Belgium 2005.

(8) Artis Peintre Abe Alias A.Kohar Ibrahim dan Karya Lukisnya oleh Lisya Anggraini, Batam, Indonesia 2005.

Exposisi :
Sejumlah eksposisi individual maupun kolektif. Antara lain : Galerie Hendrik De Braekeler (Antwerpen, 1977). Galerie Rik Wauters (Bruxelles, 1977). Galerie Van de Velde (Gent, 1979). Les Arts en Europe (Bruxelles, 1979). Galerie APAC (Schaerbeek, Bruxelles, 1980). Mérite Artistique Européen (Coxyde, 1980, 1987, 1990). Galerie Escalier (Bruxelles, 1980). Spectraal (Gent, 1981). Galerie Gouden Pluim (Gent, 1982). Galerie Erasme (Anderlecht, 1983, 1990). Galerie Schadow (Celle, RFA, 1986). Europa Bank (Gent, 1987, 1988, 1990). 50 Artistes de Belgique (Bruxelles, 1986). A.I.A.C. (Enghien, 1987). Spectraal (Nieuwpoort, 1988). Galerie Het Eeuwige Leven (Antwerpen, 1993). De Kreiekelaar (Schqerbeek 1997). Parcours d'Atistes (Commune de Schaerbeek, 1998). En Modus Vivendi (Oude Kerk, Vichte, 2003). Galeri Novotel (Batam, Kepri, 2004). Museum Haji Widayat (Magelang, Indonesie, 2004). Galeri Novotel (Batam, Kepri, 2006). Ruang Expo Balaikota Hotel Communale de Schaerbeek, Brussel 2007. Guilliaum & Caroline Gallery, Bruxelles 2008.

Sebagai Penulis:
Sebagai penulis, A. Kohar Ibrahim mulai banyak menulis prosa dan puisi serta esai atau kritik sastra dan seni sejak akhir tahun 50-an di beberapa media massa Ibukota, antara lain Bintang Timur, Bintang Minggu, HR Minggu, Warta Bhakti dan Zaman Baru.
Setelah Era Reformasi, berkas-berkas karya tulisnya ada yang disiarkan di media massa cetak dan online. Anatara lain : Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Sinar Harapan, Harian Sijori Pos, Harian Batam Pos, Majalah Gema Mitra, Majalah Budaya Duabelas (Penerbit : Dewan Kesenian Kepri), Cybersastra, Depokmetro.com, Swara.tv, Bekasinews.com, Art-Culture Indonesia, Multiply.

Dari tahun 1989-1999, selama sedasawarsa mengeditori terbitan yang tergolong pers alternatip, terutama sekali berupa terbitan Majalah Sastra & Seni « Kreasi » ; Majalah Budaya & Opini Pluralis « Arena » dan Majalah Opini « Mimbar ».

Sejumlah esai budayanya yang dibukukan, antara lain : "Sekitar Tempuling Rida K Liamsi », telaah buku kumpulan puisi Rida, terbitan Yayasan Sagang, Pekanbaru 2004. « Identitas Budaya Kepri », terbitan Dewan Kesenian Kepri, Tanjungpinang 2005. « Kepri Pulau Cinta Kasih », karya bersama Lisya Anggraini, Yayasan Titik Cahaya Elka, Batam 2006. Berkas-berkas esai seni dan sosio-budaya lainnya berupa : « Catatan Dari Brussel : Dari Bumi Pijakan Kaum Eksil », « Sekitar Tembok Berlin :  Lagu Manusia Dalam Perang Dingin Yang Panas » ; « Hidup Mati Penulis & Karyanya : Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu » ; « Sekitar Aktivitas Kreativitas Tulis Menulis Di Luar Garis », dan lainnya lagi.

Buku dan atau kumpulan tulisan bersama berupa kucerpen dan kupuisi, antara lain : Kumpulan cerpen « Korban » , penerbit Stichting Budaya, Amsterdam, 1989.

Kumpulan puisi « Berkas Berkas Sajak Bebas », penerbit Stichting Budaya, Amsterdam, Kreasi N° 37 1998.

Kumpulan esei bersama : « Lekra Seni Politik PKI », Stichting Budaya, Amsterdam, Kreasi N° 10 1992.

Kumpulan sajak bersama : « Puisi », Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 11 1992.

Kumpulan esei bersama : « Kritik dan Esei », Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 14 1993.

Kumpulan cerpen bersama: « Kesempatan Yang Kesekian », Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 26 1996.

Kumpulan sajak bersama :  « Yang Tertindah Yang Melawan Tirani » I, Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 28 1997.

Kumpulan sajak bersama : « Yang Tertindas Yang Melawan Tirani » II, Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 39 1998.

Kumpulan sajak : « Di Negeri Orang », penerbit Yayasan Lontar Jakarta & YSBI Amsterdam, 2002.

Kumpulan tulisan bersama: Antologi Puisi Cerpen Curhat Tragedi Nasional 1965-2005, penerbit Sastra Pembebasan & Malka, 2005.

Kumpulan esai bersama : « Identitas Budaya Kepri », penerbit Dewan Kesenian Kepri Tanjung Pinang 2005.

Novel : « Sitoyen Saint-Jean – Antara Hidup Dan Mati », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008.

Kumpulan esai : « Sekitar Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008-09.

Kumpulan puisi : « Untukmu Kekasihku Hanya Hatiku », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008-09.

Kumpulan cerpen bersama Lisya Anggraini : « Intuisi Melati », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008-09.

 

Yang belum atau dalam perencanaan untuk dibukukan : Berkas berkas naskah kumpulan esai seni budaya, kumpulan cerpen, kumpulan puisi dsb.

Simak : Kumpulan Kumpulan Tulisan. Yang melengkapi Biodata ini.

 

Lebih lengkap bisa disimak-lacak di beberapa situs, antara lain, sebagai berikut :

ABE-Kreasi Multiply Site : <http://16j42.multiply.com>

<http://painting.multiply.com/tag/abekreasi>

http://artscad.com/@/AKoharIbrahim/

 

Catatan : Nama asli, alias dan samaran.  Sejak mulai melakukan kegiatan tulis menulis medio tahun 50-an, sebagai tanda-tangan digunakan nama asli A. Kohar Ibrahim atau lengkapnya : Abdul Kohar Ibrahim. Tanda-tangan untuk semua karya lukis : Abe. Sedangkan nama samaran atau pen-name : Aki, A. Brata Esa, Sybrata, Rahayati, Bande Bandega,  DT atau Dipa Tanaera. (2008-2011). ***

 

Catatan : Disiar ulang setelah dilengkapi demi informasi selayaknya bagi pemerhati dan segenap pembaca umumnya – Facebook : 12-30 Juni 2011. ***

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by