Advertise Box

[ac-i] Teater Silat "PENDEKAR KELANA"

 

MERPATI PUTIH & GELAR mempersembahkan

“PENDEKAR KELANA”
Gedung Kesenian Jakarta
7 Juli 2011 – 20.00 WIB
8 Juli 2011 – 15.00 & 20.00 WIB

Sebuah pergelaran seni beladiri dalam format teater gerak
dengan jurus dan dasar keilmuan silat Merpati Putih

produser BRAM & KUMORATIH KUSHARDJANTO
co-produser IRA T. SOERJOSOEBANDORO, DAVID AVIANTO
konsep kreatif  BRAM KUSHARDJANTO • penasehat POERWOTO HADIPOERNOMO
sutradara & koreografer ATIEN KISAM • pengarah artistik & penulis naskah KUMORATIH KUSHARDJANTO
menampilkan RANGGA AQUARISTA, ROSMALA SARI DEWI dan PESILAT MERPATI PUTIH
 konsultan artistik WIWIEK HARIE WAHYUNI • konsultan gerak silat NEHEMIA BUDI SETYAWAN
 penata musik JOKO ‘PORONG’ WINARKO • penata gerak silat INDRA YUNANDARU, DYAH RATNA AYU
asisten penata gerak silat RANGGA, STEPHEN • pelatih olah tubuh & akrobatik SIGIT SANJAYA
penata cahaya SUPRIEADI • penata set AGUS LINDUAJI • manajer pentas YULI BHIMAWAN
penata suara RISTO ANGGA • tim produksi & pemasaran EKO MARYANTO, AULIA, LAURENCIA ARI, M. IDRIS, AW. SABILILLAH, PESDOWATI


Pada hari Kamis dan Jum’at, 7 & 8 juli 2011 di Gedung Kesenian Jakarta, untuk pertama kalinya, akan digelar sebuah pergelaran seni beladiri dalam format teater gerak dengan jurus dan dasar keilmuan silat Merpati Putih, bertajuk ”Pendekar Kelana”. Karya panggung ini diproduseri oleh Gelar, produser seni pertunjukan berbasis tradisi yang sejak 1999 sudah aktif mempromosikan kesenian tradisi Indonesia dengan format yang beragam. Pergelaran ini juga didukung oleh sutradara Atien Kisam serta para pekerja seni yang berkecimpung dalam dunia seni pertunjukan, antara lain koreografer  Wiwiek HW dan musisi muda berbakat, Joko ’Porong’ Winarko juga akan mengambil bagian. Sebagai pemain adalah para pesilat yang kesemuanya tergabung dalam perguruan pencak silat beladiri tangan kosong Merpati Putih.

”Pendekar Kelana” yang mengambil format teater gerak ini bisa dikatakan merupakan pertunjukan seni beladiri Indonesia yang pertama kali digelar dalam bingkai seni pertunjukan. Bila publik pernah dikejutkan oleh pentas seni beladiri dari para biksu Shaolin, kali ini para pesilat dari Merpati Putih akan beraksi di atas pentas dengan setting kontemporer berbasis tradisi. Pentas pencak silat yang diprakarsai Gelar dan Merpati Putih ini, bertujuan untuk memperkenalkan kembali dan mengangkat kesenian tradisi di tengah maraknya berbagai bentuk seni beladiri asing yang kian gencar masuk ke negeri kita.

“PENDEKAR KELANA” - PERGELARAN NON-VERBAL BERBALUT HUMOR
Pertunjukan ini akan dikemas dalam sebuah garapan non-verbal performance atau teater non-verbal yang akan meramu berbagai atraksi yang diambil dari teknik / jurus-jurus  silat khas Merpati Putih. Tentunya ‘sajian’ utama dari pertunjukan ini adalah unjuk gerak dan kekuatan tenaga dalam ala Merpati Putih. Koreografi memegang peranan penting di pertunjukan ini, dimana jurus dan teknik tadi akan ‘digerakkan’ di dalam bungkus komposisi gerak – dengan basis tradisi, yang mengambil esensi gerak dari tiap-tiap jurus tersebut. Koreografi ini akan diiringi musik kontemporer tradisi yang disusun juga dengan mengambil idiom-idiom tradisi Indonesia, dimainkan secara live oleh musisi-musisi kontemporer tradisi yang terbilang cukup muda. Kemasan ini akan disampaikan kepada penonton dalam platform komedi yang karikatural dan akan cukup banyak melibatkan penonton. Kemasan semacam ini akan menjadi sebuah pertunjukan menghibur yang dapat ditonton oleh seluruh usia dan tidak hanya Indonesia tetapi juga di Mancanegara.

MENGAPA PERTUNJUKAN NON-VERBAL?
Pertunjukan non-verbal merupakan sebuah pertunjukan yang minim kata-kata dan sangat mengandalkan gerak tubuh, mimik dan ekspresi pemain dimana komunikasi dengan penonton juga akan terjalin melalui gerak. Pertunjukan ini bisa dikemas secara komedi maupun serius. Pertunjukan semacam ini cukup dikenal di Amerika dan Eropa, dan kini beberapa grup dari Korea dan Jepang mencoba mengadaptasinya untuk menembus pasar internasional. Hal ini dilakukan karena pertunjukan non-verbal sangat mudah menembus jarak budaya yang ada – terutama bahasa. Problem ini selalu terjadi mengingat kendala bahasa merupakan barikade yang paling menyulitkan. Pertunjukan non-verbal asal Korea “Cooking Nanta” misalnya, telah mementaskan pertunjukan non-verbalnya di Broadway New York Amerika selama 1 tahun, dan kini telah berkeliling ke seluruh dunia.

ATRAKSI MERPATI PUTIH DALAM BALUTAN CERITA dan SUMBANGSIH / KIPRAH MERPATI PUTIH UNTUK KEMANUSIAAN
Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam pencak silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (ATP) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak teknik olah nafas di dalam pencak silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa teknik jurus (disebut dengan rangkaian gerak) diantaranya adalah Rangkaian Gerak Praktis (RGP), Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB). Hasil olah gerak dan olah nafas ini kemudian dapat diolah menjadi tenaga 'getaran'. Urutan pemahaman gerakan pada Merpati Putih adalah: Gerak Dasar --> Gerak Pengarahan --> Gerak Naluri (plus getaran). Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan).Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tunanetra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.
 
Pola latihan Merpati Putih sudah diteliti oleh ilmuwan sejak mulainya Operasi Seta I (1972) bersama dengan para Taruna Militer dengan hasil bahwa metode latihan Merpati Putih menghasilkan pola yang hampir sama dengan aerobik plus ditambah munculnya tenaga tambahan. Secara aktif diteliti efeknya pada tubuh manusia oleh para dokter-dokter spesialis di Yayasan Jantung Sehat. Getaran juga diujicobakan pada Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) untuk mendeteksi radiasi nuklir. Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat lebih cepat digunakan untuk mendeteksi radiasi nuklir dibanding alat yang digunakan oleh BATAN. Pada Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil, kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam. Hingga kini terus dikembangkan untuk masuk pada aspek-aspek kemanusiaan lainnya.

Dalam Teater Silat “PENDEKAR KELANA”atraksi-atraksi diatas akan dipertunjukkan dalam balutan cerita yang menghibur.

INFO PEMESANAN & PEMBELIAN UNDANGAN
Pergelaran I
Kamis, 7 Juli 2011 - Gedung Kesenian Jakarta - 20.00 WIB
VVIP – (undangan khusus)
Reguler – Rp. 350.000,- (free-seating, termasuk makan malam)
 
Pergelaran II
Jum’at, 8 Juli 2011 - Gedung Kesenian Jakarta - 15.00 WIB
VVIP – Rp. 500.000,-
VIP – Rp. 350.000,-
Reguler – Rp. 200.000,- (free-seating)
Balkon -  Rp. 100.000,- (free-seating)
 
Pergelaran III
Jum’at, 8 Juli 2011  - Gedung Kesenian Jakarta - 20.00 WIB
VVIP – Rp. 500.000,-
VIP – Rp. 350.000,-
Reguler – Rp. 200.000,- (free-seating)
Balkon -  Rp. 100.000,- (free-seating)

Informasi lebih lanjut mengenai pemesanan dan pembelian undangan silakan menghubungi :
Sdri. Pesdo (Gelar) / 021-97959286
Sdri. Arie (Merpati Putih) / 0878-70717001

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by