Advertise Box

[ KHI ] Bahasa Sumeria. (2).

 

Substantif-substantif (katabenda-katabenda) seringkali terdari dari kata-kata gabungan, lu-gal, "raja" ("orang-besar"), dub-sar, "ahli-menulis" ("penulis-meja), di-ku, "hakim" ("pengambil-keputusan"). Abstrak-abstrak (mujarad-mujarad) dibentuk dengan bantuan nam (bahasa Inggeris: "ship"): lu-gal, "raja"; nam-lu-gal, "jabatan raja." Substantif-substantif tidak mempunyai gender tatabahasa. malahan mereka terbagi kedalam dua kategori (kelompok, golongan), animate (hidup, bernyawa) dan inanimate (tidak hidup, tidak bernyawa).
 
Kalimat Sumeria terdiri dari (1) serangkaian kompleks substantif yang berhubungan pada predikat (sebutan, sebagai subyek, tidak langsung, atau obyek langsung. (2) partikel-partikel tatabahasa menyatakan hubungan-hubungan ini; (3) predikat terdiri dari akar katakerja yang didahului oleh suatu partikel tematis dan serangkaian sisipan yang memberikan ikhtisar hubungan antara akar dan kompleks-kompleks substantif.
 
Bahasa Sumeria kurang ajektif (kata sifat) dan malahan seringkali menggunakan pernyataan genitif. Selain dialek Sumeria utama yang mungkin dikenal sebagai "Enegir", "bahasa pangeran," terdapat banyak lainnya yang kurang penting. Salah satu dari dialek itu, Emesal, dipakai terutama dalam pidato-pidato oleh dewi-dewi, perempuan-perempuan dan orang-orang kasim (sida-sida).
 
(selesai)
 
Sumber: the Sumerians, their history, culture and
character, by Samuel Noah Kramer, 1963.
Dipersingkat dan diberi beberapa anotasi seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by