Advertise Box

[tourismindonesia] Mohon doa dan dukungan: Mahitala Unpar segera menggenapi 7 puncak dunia

 

Dear all,

Mohon doa dan dukungannya agar bendera merah putih bisa berkibar di puncak Denali.

Tks

PRESS RELEASE INDONESIA SEVEN SUMMITS EXPEDITION MAHITALA UNPAR

Mahitala Unpar Segera Menggenapi Tujuh Puncak Dunia

Jakarta, Jumat 17 Juni 2011

Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU), Sabtu (18/6) bertolak menuju Anchorage, Alaska, Amerika Serikat untuk mendaki Gunung Denali. Puncak setinggi 6.194 meter diatas permukaan laut itu adalah sasaran terakhir mereka dalam upaya menggenapi sirkuit pendakian tujuh puncak tertinggi di tujuh benua (The Seven Summits).

Bila berhasil mendaki Denali, maka anggota tim; Sofyan Arief Fesa (28), Xaverius Frans (24), Broery Andrew Sihombing (22), dan Janatan Ginting (22) menjadi orang Indonesia pertama bergelar The Seven Summiters.

"Pendakian Denali tergolong sulit karena pendaki tidak bisa menggunakan jasa pengangkut barang (porter). Semua logistik harus kami angkut sendiri," tutur Sofyan, Ketua Tim Pendaki ISSEMU, di sela latihan fisik terakhir untuk persiapan ke Denali, Selasa (14/6).

Sebagaimana pengalaman saat mendaki Gunung Vinson Massif di Antartika, tim akan kembali menggunakan seluncur salju atau sled untuk membawa logistik seberat 30 kilogram, ditambah 20 kilogram beban yang dipanggul dalam ransel jelajah masing-masig pendaki. Dan pada pendakian kali ini tim tidak membutuhkan senter atau alat penerang karena selama 24 jam matahari akan selalu menyinari kawasan kutub selatan terus menerus.

Tim ISSEMU adalah tim terakhir yang akan diberangkatkan Alpine Ascents International (AAI) pada musim pendakian 2011 dengan sistem private expedition. Tim akan ditemani tiga pendaki handal yaitu pendaki Jepang yang sekaligun konsultan tim, Hiroyuki Kuraoka, Matthew Emnt yang berpengalaman delapan tahun lebih mengenal pegunungan di Alaska, dan Carrie Parker, pendaki wanita yang pernah 30 kali mendaki Mt Rainier di AS.

Pendakian menuju Puncak Denali akan melintasi jalur West Buttress. Jalur ini dipopulerkan pertama kali oleh Dr Bradford Washburn pada tahun 1951. Tim terbang menuju Anchorage, ibu kota negara bagian Alaska menggunakan China Airlines yang akan transit di Taipei.

Dari Anchorage, mereka melanjutkan perjalanan ke kota Talkeetna yang merupakan pintu gerbang ke Taman Nasional Denali. Talkeetna pertemuan tiga sungai yaitu Sungai Susitna, Chulitna dan Talkeetna. Dari kota itu tim bergerak menuju base camp Denali atau lebih dikenal dengan nama SE Fork (2.225 mdpl) dengan pesawat kecil jenis Fokker. Nama Denali berasal dari bahasa Indian Athabaskan yang artinya Sesuatu Yang Tinggi.

Perjalanan dengan pesawat kecil menuju SE Fork sangatlah mengagumkan karena pemandangan Gunung Foraker dan Gunung Hunter yang sangat indah bila dilihat dari atas. Penerbangan wisata seperti ini merupakan salah satu paket wisata yang dijual sejumlah perusahaan jasa penerbangan di Talkeetna.

Di SE Fork, tim menetap selama sehari penuh untuk mengulang teknik pendakian gunung es seperti glacier walking, snow survival, creaverse rescue, dan teknik lainnya. Pendakian menuju Puncak Denali diperkirakan memakan waktu 20 hari.

Menurut Hiroyuki Kuraoka, di Denali rintangan berupa jurang salju atau crevase akan semakin besar karena salju mulai mencair akibat panas matahari. Keuntungannya, tim tidak usah membangun wind wall atau penahan angin yang terbuat dari bongkahan-bongkahan salju yang disusun seperti tembok karena semua telah tersedia bekas pendakian sebelumnya.

Ekspedisi sudah dimulai sejak awal tahun 2009. Untuk menjadi The Seven Summiter, tim berturut-turut sukses mendaki puncak Carstensz Pyramid (4.848 mdpl) di Papua, Kilimanjaro (5.189 mdpl) di Afrika, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Vinson Massif (4.889 mdpl) di Antartika, Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, dan Everest (8.848 mdpl) di Nepal/China. Mereka menorehkan sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi Benua Antartika. Cerita perjalanan Tim ISSEMU juga akan dituangan dalam 3 buah buku. Hingga saat ini sudah 2 buku pendakian yang terbit yaitu Sudirman Range Trail : Lanskap Misterius Di Indonesia Timur dan Pucuk Es Di Ujung Dunia : Pendakian 7 Puncak Benua. Sementara untuk buku terakhir yang berjudul Menapak 7 Tiang Langit akan segera beredar setelah selesai pendakian 7 puncak ini. (*)

Contact Person :

Audy Tanhati (081220555511)

Fiona Ekaristi Putri (081931481179)

Fb:http://www.facebook.com/pages/Indonesia-Seven-Summits-Expedition-Mahitala-Unpar/142974512398676?sk=info

http://www.indonesia7summits.com

Regards,

Sysilia Tanhati

__._,_.___
Recent Activity:
Ingin bergabung? Kirim email kosong ke: tourismindonesia-subscribe@yahoogroups.com

Klik:

http://tourismindonesia.blogspot.com
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by