Advertise Box

[ KHI ] Buku Kisah Perjalanan Antik (3). Selesai.

 

Ia mengakui bahwa cerita Zen "berisi penuh dengan kesalahan-kesalahan dan keganjilan-keganjilan" dan bahwa pengarangnya "sudah pasti tidak menjauhkan diri dari membubuhi cerita, menyesuaikan dan bahkan menjiplak naskah-naskah lain supaya cerita tentang nelayan lebih dapat dipercaya." Tetapi penyanggahan-penyanggahannya yang kumulatif (bertumpuk, bertimbun) menyatakan secara tidak langsung bahwa kendatipun itu semuanya, cerita Zen mungkin benar. Peninjau buku ini tetap tidak yakin. Di Robilant, sang pengarang buku ini, menulis tentang Zen "bermurah hati mengisi hal-hal yang tidak perlu" - untuk mengisi lima surat, dan kemudian meneruskan untuk mengambil strategi yang sama dengan dirinya sendiri. Ia mengisi lembaran kosong sejarahnya dengan cerita-cerita perjalanannya sendiri pada jejak Zen bersaudara: ke kepulauan Faroe, Orkney dan Pulau-pulau Shetlandia, Eslandia dan Greenlandia. Segera sesudah tiba di sana, ia menyewa mobil-mobil, berjalan kaki dan berbicara dengan penduduk setempat.
 
Itulah bagian-bagian yang terlemah dari bukunya. Di Robilant, sang pengarang buku ini, juga mencari-cari para pengagum Zen yang kontemporer dan para pendukung akademis. Apakah Zen bersaudara benar-benar membuat perjalanan seperti yang digambarkan? Apakah suatu kelompok mendirikan suatu perkampungan di wilayah Inggeris Baru (di Amut) atau Nova Scotia (di Kanada) seabad sebelum Columbus - Antonio Zen sendiri di antara mereka, seperti pernyataan beberapa orang? Apakah Zen Yang Muda, seperti seorang juru arsip tetap bertahan pada pendiriannya, "seorang penipu  yang paling terang-terangan dalam sejarah seni"? Akhirnya, apakah Zichmni memang Pangeran dari Orkney? Kisah yang paling menghibur dalam buku "Utara Yang Paling Menarik Hati" oleh Andrea di Robilant ini, membentangkan institut arsip yang dibangun dari gelas-dan-kaca  di Pulau-pulau Shetlandia, di tempat tsb juru arsip yang disebut tadi mengantarkan sang pengarang ke ruang baca dengan kata-kata ancaman:" Saya ingin sekali membaca buku anda."
 
Usaha-usaha di Robilant, sang pengarang buku ini, untuk menyempurnakan cerita itu dengan latarbelakang sejarah yang teliti (cermat, saksama) adalah lebih berhasil daripada kisah-kisah perjalanannya yang moderen. Buku ini termasuk penyimpangan-penyimpangan yang menimbulkan kegairahan (yang membangkitkan semangat) tentang atmosfir dan suasana penerbitan di Venesia abad ke-16. "Terdapat tidak kurang dari 150 pencetak di Venesia pada waktu itu," di Robilant menulis, "banyak dari mereka merangkap sebagai penerbit-penerbit." Sampai taraf tingkat tertentu, Venesia pada tahun 1520an adalah pusat intelektual dari Eropa, dengan lebih banyak buku yang dicetak di sana daripada kota lain manapun. Seperti dikatakan di Robilant, sang pengarang buku ini, "Venesia tidak lagi mempunyai ambisi dan sumber-sumber untuk membiayai ekspedisi-ekspedisi yang mahal ke negeri-negeri jauh, meskipun begitu (namun demikian) Venesia merupakan tempat utama untuk meneruskan informasi yang mengalir kembali ke Eropa." Di Robilant mempunyai rasa peka tentang perubahan cara dunia memandang, sebagian besar sebagai akibat dari penemuan-penemuan geografis.
 
(selesai).
 
Terjemahan bebas dari resensi harian setempat,
Ahad, 5 Juni 2010, dipersingkat dan diberi bebe-
rapa anotasi seperlunya.
 
Semoga berkenan dan tidak capek. Terimakasih.
 
Salam Historia!
Sumar.
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by