Advertise Box

[ KHI ] Asal dari Budaya-budaya Abad Besi. (selesai).

 

Para barbarian (yang dianggap kurang beradab),  yang membanjiri budaya-budaya abad perunggu timur purbakala tidak mampu untuk membantu membentuk negara-negara yang stabil di kampung halamannya sendiri, yang untuk sebagian besar tertutup dengan hutan-hutan atau steppe (padang rumput yang luas tanpa pohon) kering selama mereka kekurangan sarana-sarana untuk mengadakan beberapa  bentuk pertanian.  Dalam paruh milenium (seribu tahun) kedua S.M., kondisi-kondisi ini tercapai, berkat suatu paduan faktor-faktor materi dan sosial yang baru sekarang kita mulai mengerti. Dari kondisi-kondisi ini adalah penetrasi dan transformasi masyarakat-masyarakat suku barbarian melalui pengaruh ekonomi-ekonomi golongan kota-kota dengan penekanan mereka pada milik pribadi, kepala suku, dan produksi senjata. (catatan pribadi: para penduduk aseli negeri ini tidak mengenal milik pribadi, milikku adalah milikmu, milikmu adalah milikku, kita memakainya secara bergantian).
 
Pengaruh dari penemuan besi.
Besi yang dipergunakan dalam zaman purba, sungguh-sungga sehingga abad ke-empatbelas S.M., di Eropa, dibuat oleh suatu proses pengurangan suhu-rendah dengan arang dalam suatu tungku tanah liat kecil. ditiup tangan. Hasil dari bunga besi murni seperti sepon, tidak dicairkan, dibengkokkan menjadi batang-batang  yang relatif besi remas lunak dari mana lebih banyak bentuk yang rumit dapat dibuat dengan ditempa dan dipateri. Perluasan pertama dari teknik-teknik pembuatan-besi dan pengerjaannya sudah tentu buah pengalaman yang lama dan sukar. Teknik ini sangat berbeda dari tembaga dan hal ini barangkali  menerangkan mengapa metalurgi besi datangnya begitu lambat.
 
Sekali ditentukan, bagaimanapun, tidak ada syarat apa-apa hanya peralatan yang paling sederhana dan dapat dengan cepat diajarkan atau didapat. Kemanapun ada kayu dan batu besi - yaitu, hampr di mana-mana - besi dapat dibuat; sekali anda mengetahui bagaimana. Besi memiliki satu keadaan merugikan yang serius sebagai logam dalam zaman purba; besi tidak dapat dicairkan karena kekurangan hembusan yang cukup pada tungku-tungku, dan tuangan oleh karena itu dicadangkan untuk perunggu, terkecuali di Tiongkok, dimana besi tuangan dibuat sedini abad ke-dua S.M. Besi tidak menggantikan perunggu; hanya tambahan untuk maksud-maksud umum.
 
Sebagian besar perunggu selalu dibuat dan dikerjakan dalam Abad Besi daripada dalam Abad Perunggu itu sendiri. Besi yang dibuat oleh proses bunga besi dan tempaan adalah besi remasan atau baja yang sangat ringan; kasar tetapi secara relatif lunak.  Baja-baja sejati yang lebih keras dikenal - "chalybs" dari Chalybes, ferum acerrum, besi tajam, tetapi metoda pembuatannya sangat dirahasiakan di antara pandai-pandai besi para suku.  Perkataan sains tidak diketahui sampai karya Reamur dalam tahun 1720. Rahasia itu pada dasarnya merupakan salah  satu upaya untuk lebih memperoleh karbon (zat arang) untuk digabungkan dengan besi dan kemudian diperkeras dengan memperlembut dan memadamkan.
 
Baja-baja yang paling baik dibuat oleh bangsa Tionghoa - besi seric - dan oleh bangsa India, yang baja wootz nya diekspor untuk membuat mata pisau kimcha yang termashur. Baja yang baik sebegitu jarang dan harganya sebegitu tinggi sehingga pedang-pedang yang dibuat dari baja yang baik itu dianggap sebagai magis. Baja yang diperlembut jauh lebih jarang daripada perunggu dan terkecuali untuk dipergunakan dalam senjata-senjata tidak memainkan bagian yang penting dalam teknik sampai abad ke-delapanbelas.
 
Pengenalan besi bertepatan dengan suatu perioda pengembaraan orang. Lebih atau kurang barbarian, suku-suku ini turun dari wilayah Eropa sebelah timur atau Kaspia ke dalam wilayah Laut Tengah sebelah timur  dari abad ke- tujuhbelas S.M., dan seterusnya. Gerakan-gerakan bangsa Hittite, Scynthia, Persia, dan India Aria terjadi di Asia. Mobilitas besar para penunggang kuda dan para pelaut dan senjata-senjata baru mereka yang berlimpah-limpah menyukarkan imperium-imperium lama mengadakan perlawanan balatentara yang efektif.
 
Kita mungkin dapat menyangka bahwa kegagalan balatentara merupakan suatu penunjuk kurangnya dukungan dari rakyat peradaban-peradaban yang lebih purba, jang kemungkinan lebih bersimpati dengan para penyerbu daripada dengan para penguasa mereka yang tidak efisien dan tamak (serakah). Selanjutnya, rakyat pada abad besi, sekali mereka menjadi tenang, menunjukkan diri mereka sendiri mampu untuk membangun masyarakat-masyarakat pertanian atau perdagangan yang makmur di atas tanah yang semula tidak berhasil.
 
Akibatnya adalah mengurangi keutamaan politis dan ekonomis dari peradaban-peradaban lembah-sungai purbakala sampai sedemikian luas sampai mereka tidak dapat lagi menghitung pusat-pusat utama perkembangan-perkembangan budaya budaya manusia, kendatipun banyak prestasi budaya, material, dan spiritual diteruskan dan bahkan beberapa dari catatan-catatan mereka dilestarikan. Malah sebaliknya, titik kemajuan yang efektif telah pindah ke batas luar peradaban-peradaban purbakala, pemukiman-pemukiman orang-orang yang dianggap hampir barbarian, yang telah mampu untuk membanjiri pusat-pusat peradaban yang lebih tua tetapi yang mengembangkan budaya mereka sebagian besar di luar mereka.
 
Bangsa-bangsa India Aria, Persia, Yunani, dan kemudian  bangsa-bangsa Masedonia dan Romawi menjadi para pewaris peradaban-peradaban lama Mesir dan Babilonia. Posisi Tiongkok adalah perkecualian; dikelilingi sebagian besar oleh steppe, padang pasir, dan wilayah-wilayah bergunung, terdapat sedikit kemungkinan untuk membangun Negara-negara pertanian barbarian di luar perbatasan-perbatasan. Barbarian-barbarian yang nomadis (mengembara) yang berulang-ulang pindah ke dalam, semua ditampung oleh budaya Tiongkok purbakala. Budaya yang pada dasarnya dari abad perunggu , kendatipun mengalami perubahan amat sangat besar oleh teknik-teknik abad besi, telah memelihara kontinuitasnya sampai zaman kita sendiri.
 
(selesai).
 
Sumber: Science in History, 1.
J.D. Barnal, 1954, diterjemahkan
secara bebas. dan diberi beberapa
anotasi seperlunya.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!

.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by