DASAR-DASAR ANTROPOLOGI: MORGAN DAN TAYLOR.
Apa yang sejarah telah gagal berbuat - yaitu menjadikan orang-orang mengerti mengenai masyarakat tempat mereka hidup, dengan memandang ke masa yang lampau - mungkin dapat dicapai dengan segera lebih banyak mempelajari berbagai pola sosial orang-orang yang berbeda tingkatan budaya yang hidup di dunia zaman sekarang. Ilmu pengetahuan baru antropologi memang merupakan suatu permulaan yang menjanjikan dalalm pertengahan abad ke-sembilan belas, waktu studi-studi L.H. Morgan (1818-1881) dan E.B. Taylor (1832-1917) tentang budaya-budaya pribumi dan lain-lain menyingkapkan struktur sosial rumpun-rumpun di banyak bagian dunia, dengan sistem hubungan yang rumit, yang seringkali diikuti jejaknya melalui ibu-ibu, tidak adanya hak milik pribadi (catatan: rumpun-rumpun pribumi tidak mengenal hak milik pribadi), penjara atau polisi.
Seperti itu dugaan mereka , keadaan-keadaan yang lebih primitif peradaban barat sendiri dan keadaan-keadaan itu menunjukkan organisasi sosial Yunani atau Roma. Adalah terlalu berbahaya bagi para ahli antropologi akademis dan bagi para daiyah (pekabar) dan para pedagang yang merupakan para pelapor dari lapangan, karena menampar dasar-dasar dari kepemerintahan, ahlakiah, dan pemilikan. Daripada pendekatan historis yang sedemikian tendensiusnya, (berpihaknya), adalah lebih aman untuk mengikuti metoda-metoda perbandingan Frazer (1854) atau Westermarck (1862-1939), untuk mengumpulkan benda-benda seni dan folklor (dongeng-dongeng, cerita-cerita rakyat), dan untuk mencari asal-muasal rasial dengan mengukur tengkorak-tengkorak.
Dengan kemajuan komunikasi-komunikasi dan dorongan (keinginan) yang dimulai lagi untuk penjelajahan (eksplorasi) yang memberi ciri kepada akhir abad ke-sembilan belas, kontak-kontak dengan orang-orang yang primitif berlipatganda, Kendati sebagian besar dari ini menyebabkan eksploitasi atau eksterminasi (pemusnahan), namun terdapat kesempatan yang lebih besar untuk mempelajari tentang kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan-kepercayaan mereka. Studi-studi antroplogi lapangan pertama yang serius adalah yang dilakukan oleh Miklucho-Maklai (1846-1888) ke PNG dalam tahun 1871 dan oleh W.H.R. Rivers (1864-1922) mengambil bagian. Tetapi di sini sekali lagi pengamatan-pengamatan secara langsung, sementara melanjutkan pola-pola organisasi-organisasi rumpun Morgan dan Taylor, tidak dipaksakan melebihi ketentuan interpretasi-interpretasi psikologis, dan aspek-aspek ekonomi mereka (penduduk) terabaikan.
SOSIOLOGI.
Desakan yang sama untuk mengumpulkan fakta-fakta yang sederhana dan lepas dan mengenai metoda perbandingan, bersama-sama dengan penolakan interpretasi historis dan ekonomis, mengalami kegagalan sejak ilmu pengetahuan sosiologi lahir pada pertengahan abad ke-sembilan belas. Pokok persoalan ini sangat disayangkan karena para pendirinya, Comte dan Herbert Spencer. Kedua-duanya adalah orang-orang paling aneh dan paling tidak ramah yang dapat dipikirkan. Comte (1798-1857), seorang murid Saint-Simon, adalah seorang pertapa yang pada awal hidupnya memperoleh suatu keyakinan yang berkobar-kobar bahwa ia memegang kuncil rencana masyarakat ideal. Ini adalah penerapan dari apa yang ia namakan rencana metoda ilmiah yang positif , suatu metoda yang sudah ditentukan untuk menggantikan metoda-metoda religi dan filsafat yang semula. , dan yang mana ia uraikan (jelaskan) secara teliti dalam serangkaian buku yang panjang.
Hal mana berarti mematahkan penjelasan tradisional atau religi yang merupakan suatu kemajuan bagi zaman itu, tetapi Comte adalah terbatas dan dogmatis (orang yang fanatik terhadap sesuatu ajaran) dan pada pokoknya (pada dasarnya) seorang yang reaksioner. Memang ia tidak banyak dapat menambah pada ilmu pengetahuan masyarakat tetapi menyalahgunakan ide-ide ilmu pengetahuan jasmaniah. Ia percaya bahwa para pemimpin yang paling superior harus memimpin rakyat, dan bersamaan dengan itu ia benci pada unjuk rasa.. Herbert Spencer (1820-1903) mengawali hidupnya sebagau seorang pegawai jawatan kereta api yang baru didiriikan dan merupakan seorang pengagum yang sangat kuat dari laisser-faire.
Yakin bahwa ia mempunyai wewenang kecil , ia mencurahkan dirinya sendiri pada tugas yang dibebankan pada diri sendiri untuk merencanakan perkembangan masyarakat manusia. Ia mengembangkan ide alam semesta,, beberapa tahun sebelum Darwin. Tidak sama dengan ide Darwin, ide Spencer didasarkan pada hukum hipotesis mengenai perlunya untuk secara terus-menerus meningkatkan kompleksitas (keruwetan) dan diferensiasi (perbedaan) di dunia , ketimbang didasarkan pada tiap wawasan mekanisme material . Spencer merumuskan kembali sosiologi Comte mendekati garis-garis biologis. Adalah karyanya, yang dalam zamannya mempunyai reputasi yang besar sekali di Inggeris dan leih banyak pula di negeri ini, yang paling banyak mempromosikan ide sosiologi sebagai suatu cabang dari biologi.
(selesai).
Sumber: Science in History, J.D.
Berhal,, 1, 1965, diterjemahkan
secara bebas, dipersingkat dan
diberi anotasi seperlunya.
Salam Historia!
Sumar.
__._,_.___
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.
__,_._,___