Diskusi Seni & Pasar Vol. II
Dari Biennale ke Art Fair:
Seni Rupa Indonesia di Forum Global
Jum'at, 22 Juli 2011 | Pkl. 13.15
PLATFORM3
Jl. Cigadung Raya Barat no. 2 Bandung 40191
http://infoplatform3.wordpress.com
Sesi I
Pembicara
J. Ariadhitya Pramuhendra (seniman), Radi Arwinda (seniman), Wiyoga Muhardanto (seniman), Agung Hujatnikajennong (kurator Selasar Sunaryo Art Space)
Moderator
Heru Hikayat
Sesi II
Amir Sidharta (penulis seni rupa, pendiri Sidharta Auction), Deddy Irianto (pendiri Langgeng Art Foundation), Agung Hujatnikajennong (kurator Selasar Sunaryo Art Space)
Moderator
Aminudin TH Siregar
Konon kita hidup dalam dunia yang ditentukan oleh mekanisme pasar global. Dan sayangnya, ekonomi pasar liberal secara moral tidak sempurna, karena ia mencerminkan selera dan keinginan orang – yang juga tidak sempurna. Fenomena ini turut meringkus praktik seni.
Diskusi "Seni & Pasar Vol. II" hendak menjelajahi pergeseran paradigma seni rupa Indonesia yang diakibatkan dominasi pasar global. Pada tataran praktik, bentuk kegiatan "art fair" adalah salah satu dampaknya. Kini seolah art fair menjadi lebih gempita dibanding kegiatan berbentuk biennale.
Pada 2000-an, didorong oleh pesatnya perkembangan seni rupa Cina dalam jaringan pasar internasional, seni rupa Indonesia mengalami perluasan melalui jaringan lintas negara yang melibatkan agen-agen partikelir yang didominasi oleh aktifitas para penyalur seni dan galeri komersial (non-pemerintah). Galeri-galeri Indonesia mulai terlibat secara aktif di berbagai art fair internasional. Beberapa balai lelang besar yang membuka cabang di Asia Tenggara berhasil memunculkan klien-klien baru multinasional yang mendorong 'nilai' seni rupa Indonesia secara signifikan.
Dalam kurun waktu dua dekade, internasionalisasi seni rupa kontemporer Indonesia mengalami perubahan secara signifikan. Pertanyaannya: Faktor estetik dan ekstra estetik apa yang mendorong perubahan-perubahan konstelasi seni rupa dalam dua dekade terakhir? Bagaimana sebenarnya posisi seni rupa kontemporer Indonesia di arena internasional? Bagaimana dampak globalisasi / internasionalisasi seni rupa kontemporer Indonesia pada ranah lokal?
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.