>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
Advertise Box
MADE in INDONESIA "Konser musik untuk vokal dan piano dari komponis-komponis muda Indonesia" IKA S. WAHYUNINGSIH (Soprano) | LESTIKA MADINA (Pianis) Kamis, 15 September 2011 Pk. 19.30 WIB TeMBI Rumah Budaya Jl. Parangtritis Km. 8,4 Timbulharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta - Gratis - Ika S. Wahyuningsih, swarawati (Soprano) Lahir di Malang Jawa Timur 1984, studi musik vokal di SMM Yogyakarta 2000-2003. Ia melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta di bawah bimbingan Susanti Andari dan Endang Ismudiati. Setelah ia menyelesaikan studi musik vokalnya ia meniti karier sebagai penyanyi sopran profesional. Ia sering tampil baik tunggal maupun bersama ansambel dan orkestra seperti kuartet gesek D'java, Orkes Mahasiswa, Kutikula Gitar Trio. Dalam musik seni mutakhir ia banyak berkerja dengan beberapa komponis seperti Vincent McDermott, Alex Dea, Tony Maryana, Gatot Sulistiyanto, dan Tristan Coleman. Tahun 2009 ia terpilih sebagai karakter sentral Mata Hari dalam opera kontemporer karya Vincent McDermott yang melibatkan lebih dari 60 seniman. Bersama Yuty Lauda dan Nino Ario Wijaya ia tergabung dalam trio PVC yang telah melakukan konser di Yogyakarta, Jakarta dan Bandung. Agustus 2010 ia terlibat dalam proyek kolaborasi antar komponis dan musisi Indonesia-Australia Menggelanggang project yang merupakan proyek musik komputer proses langsung dengan jalur multikanal. Awal 2011, ia diundang sebagai penyaji dalam konser Phi the circle yang menyajikan karya komponis muda Indonesia. Ia juga menjadi solis dalam Dutch Chamber Music Company tour project yang dikonserkan bulan Agustus 2011 membawakan karya Gatot D. Sulistiyanto yang merupakan karya komisi dari Eduard van Beinum Foundation. Lestika Madina Hasibuan (Pianis) Lahir di Jakarta, 31 Desember 1986. Pada 1991, saat berusia 5 tahun, ia mengikuti Kursus Musik Anak-Anak Yamaha Music School di bawah bimbingan Ibu Dina dan Ibu Artini. Kemudian dia belajar piano dengan Ibu Sri (1994-1998) dan Ibu Rinto Rini (1999-2004) di Nuansa Musik I. Pada Juli 2005, setamat SLA, ia melanjutkan pendidikan musiknya di Konservatori Musik Universitas Pelita Harapan, dengan minat utama Classical Piano Performance. Guru pianonya antara lain Marta Podolska, Eliot Jhang dan Mina Yamauchi. Selama kuliah, Lestika juga mementaskan karya-karya dari sejumlah komposer Indonesia seperti "Gentasari" karya Dwiani Indraningsri (2006, Teater Utan Kayu), "Kelontong" karya Andreas Arianto Yanuar (2009, Universitas Pelita Harapan) dan "Manisan" karya Gatot Danar Sulistiyanto (2011, Teater Salihara & Da Vinci Tower). Dia juga mengikuti sejumlah master class antara lain dengan Cicilia Yudha, Eriko Takezawa, Enrico Lancia, Stephen Imorde, Dana Clocarlie, DR. Robert Keane, Andy Scott, serta sebagai partisipan dalam Seminar "Pendidikan Seni Budaya bagi Pembangunan Nasional" (Departemen Pendidikan Nasional, 2010). Pada Juli 2010, ia mendapat kesempatan dari Departemen Pendidikan Nasional untuk menjadi partisipan dalam Diklat Produktif Nasional (Pengembangan dan Pemberdayaan Guru dan Tenaga Pendidik Seni Budaya) dan pentas pada Festival of Performing Arts Teachers, International Arts Festival, Sleman, Yogyakarta. Selain bermain solo, dia aktif bermain sebagai pengiring untuk beragam instrumen, instruktur privat piano, dan pengajar musik di SMK Sarasvati, Jakarta. PROFIL KOMPONIS Gema Swaratyagita |"Angin rampas", lahir di jakarta, 8 Januari 1984. Dia adalah seorang pianis, guru, komponis dan wartawan radio yang hingga kini tinggal di Surabaya. Sebagai komponis, karyanya pernah dimainkan di Surabaya dan Yogyakarta pada YCMF (Yogyakarta Contemporary Music Festival) tahun 2010, serta berperan aktif di Pertemuan Musik Surabaya (PMS) yang digagas oleh Slamet Abdul Sjukur. Sebagai guru, dia pernah mengajar musik di Unesa, Smkn 9 Sby, dan hingga saat ini masih mengajar di Rumah musik Primavermeza dan Purwacaraka Music Studio. Sedangkan sebagai pianis, dia masih aktif bermain piano reguler di hotel Hyatt dan Ibis Surabaya, juga sebagai pianis di Pop Orkestra Surabaya (POS). Selama ini Gema belajar Komposisi pada Slamet Abdul Sjukur dan piano pada Endang Retnowati dan Andri Wirawan di Surabaya. Selain itu, sejak 2008, dia juga berkecimpung di dunia jurnalistik radio pada Radio Elshinta hingga Colors Radio. Saat ini aktif berkesenian bersama Dusun Rhythm dengan mengeksplorasi seni tradisi dan modern. Gardika Gigih Pradipta | "Sabtu Sore", lahir di Sragen, 5 Agustus 1990. Studi komposisi musik di ISI Yogyakarta dan lulus pada Januari 2011 dengan Karya Tugas Akhir "Impresi 6 Peristiwa" untuk Orkestra. Aktif dalam berbagai kegiatan komposisi musik. Bulan lalu, karyanya untuk solo piano dipentaskan di Yokohama, Jepang. Gardika senang sekali dengan beberapa hal, terutama pianika, kereta dan hujan. Karya kali ini berjudul "Kereta Terbang Sabtu Sore" yang mengisahkan rutinitas seseorang naik kereta setiap hari sabtu sore karena suatu kewajiban. Rocky Irvano |"Buntu", lahir di Ujung Pandang, 11 Februari 1988, Menempuh komposisi musik di ISI Yogyakarta sejak 2008 dengan Mayor Piano. Pernah belajar komposisi di bawah bimbingan Royke Koapaha, Joko Lemazh, Memet Chairul Slamet, Mas Gatot, Slamet Abdul Sjukur, Patrick G. Hartono, Heri Christian, dan Markus Rumbino. Karya yang pernah dimainkan antara lain Three Cities (2009), Spaceship (2009), Gnomes (2010), Lost in The Right Way (2010), Bersin (2010), String Quartet No.1 (2011),Clarinet Duet (2011). Matius Shan Boone |"Vocalise", (Magelang, 1985). Pengalaman musiknya dimulai saat belajar piano, dan kemudian memperoleh pendidikan piano dari pianis terkenal seperti Magda Hasan, Wei Tsin Fu, Levi Gunadi, dan Marta Podolska. Secara formal dia belajar komposisi dari Otto Sidharta dan Bernd Asmus. Dalam pendidikannya ia bertemu dan belajar dari banyak komposer seperti Dieter Mack, Slamet Abdul Sjukur, Ben Pasaribu, Iwan Gunawan, dan Roderik de Man. Dia memimpin UPH orchestra pada 2008, dan menjadi Kepala Departemen Music Composition di UPH Conservatory (2009-2011). Dia juga menjadi konduktor ensembel orkestra remaja di GKI Jatinegara, GKY Pluit, dand GKY Grenvile. Sebagai salah satu komposer muda yang menonjol, dia kerap diundang ke banyak negara. Karya musiknya telah dipentaskan di banyak tempat dan festival seperti Teater Utan Kayu, Teater Salihara, Taman Budaya Bandung, Yogyakarta Contemporary Music Festival (2008, 2010), Yogyakarta International Gamelan Festival 2010, International Gaudeamus Music Festival Netherland 2010, Manilla Composer Lab 2010, dan National University of Singapore Festival 2011. Dia diundang mengikuti Kuala Lumpur Contemporary Music Festival 2009, dan International Darmstad New Music Summer Course 2010 dimana dia bertemu komposer legendaris seperti Bryan Ferneyhough, Georges Aperghis, Manos Tsangaris, dan lainnya. Dia terpilih sebagai 21 finalis pada International Gaudeamus Music Composer Competition 2010 melalui karya musiknya "Balungan" yang dimainkan oleh Ensemble Gending Netherland. Dia juga menulis dan mementaskan komposisinya pada National University Singapore Festival 2011 yang dimainkan oleh Asian Contemporary Ensemble, dan Teater Salihara Bienalle Literary Festival October 2011. Karyanya "Mukena" terpilih sebagai 10 komposisi finalis pada Goethe South-East Asian Young Composer Competition 2011 yang dimainkan oleh Ensemble Mosaik Germany dan Ensemble Kyai Fatahilah Bandung. Julius Catra Henakin |"D.V.I", lahir di Surabaya pada tanggal 26 juli 1989. Belajar Musik dimulai pada usia 13 thn, dengan alat musik piano. Pada usia 15 tahun mulai belajar biola di bawah bimbingan Bpk. Alexander Tambayong (salah satu guru biola senior di Surabaya) dan Bpk. Sarjoko. Karier Musiknya sebagai Solo violin dan pemain orkestra diawali di Surabaya Symphony Orchestra (SSO) di bawah bimbingan Dr. Solomon Tong (Conductor). Pada bulan Juni 2011 telah menyelesaikan studi musik S1 di ISI Yogyakarta dengan Mayor Violin (Dibimbing oleh Dra. C.H. Kismiyati & Bapak Drs. Pipin Garibaldi, D.M., M.Hum) dan Minat Utama Komposisi Musik di bawah bimbingan Joko Lemazh S, Hadi Susanto, Haris Nathanael, R. Chairul Slamet, Royke Koapaha. Gemar menggubah Komposisi dimulai pada usia 16 tahun – Hingga Sekarang. Belajar musik modern & eksperimental musik pada Gatot Danar Sulisyanto (Composer). Ia membuat banyak komposisi- komposisi musik yang berciri khas Klasik maupun modern dalam bentuk Musik kamar maupun Orkestra. Saat ini dia telah mempelajari banyak gaya-gaya maupun bentuk musik orkestra modern dan telah mendalami teknik-teknik pengolahan instrument dalam Orkestrasi dan disamping itu saat ini dia juga mulai aktif membuat karya2 musik kamar yang berformat duet-trio-Quartet yaitu untuk memenuhi karya musik kamarnya. Dia juga pernah mengikuti Masterclass yaitu: Mengikuti Master class Violin dengan Robert Brown (Jerman), Prof. Takashi Shimizu (Jepang), Prof. Hiroaki Oseki (jepang), dan Workshop dengan Anton Issehardl (Jerman), Him Savy (Kamboja), Rogier Van der Tak (Amsterdam Viola Quartet), Tijmen Welhburg (Dutch Chamber Music Company). Masterclass & Komposisi Musik dengan Bapak Slamet Abdul Sjukur (Composer), Ibu Narusya Nainggolan (Pianist & Composer), Shinta Wulur (Belanda). Mulai pertengahan Juli 2010 menekuni dunia Conducting dengan serius di bawah bimbingan Mr. Edward Van Ness (USA) hingga sekarang. Tembi Rumah Budaya | Forum Musik Tembi | Karta Pustaka |
KONSER MUSIK KLASIK akan kembali digelar oleh Karta Pustaka bekerjasama dengan Erasmus Huis dan Fakultas Kedokteran UGM. Kali ini akan menampilkan the New Dutch Academy (NDA) dari Belanda dalam format orkes kamar dengan instrumen dawai (biola, viola, cello, gitar) dan tiup (flute). NDA untuk format ini, dipimpin oleh Simon Murphy (Australia), terdiri dari 4 pemusik dari 4 negara yaitu Australia, Inggris, Amerika Serikat dan Swedia, namun menetap di Belanda. Keempatnya adalah pemusik profesional muda usia dengan pengalaman bermusik di berbagai negara.
Konser akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 September 2011, pkl. 19.30, di Auditorium II Fakultas Kedokteran UGM, jl. Farmaco, Sekip Utara, Yogyakarta.
Simon Murphy selain menjadi pemain viola adalah juga seorang konduktor orkes. Informasi mengenai Simon Murphy dan the NDA dapat di lihat di berbagai laman berikut ini.
Simon Murphy conducting The Hague's Baroque Orchestra, The New Dutch Academy (NDA), live at De Bijloke, Gent, March 2011, in a programme of recently rediscovered 18th century symphonic masterworks.
“The Dutch Haydn” Joseph Schmitt, Symphony in E Flat “Hurdy Gurdy”
http://www.youtube.com/watch?v=yvlYv2PhO4Q&feature=related
Carl Stamitz, Symphony in C, Opus 24
http://www.youtube.com/watch?v=C7etRJWU0fQ&feature=related
These works appear on a series of SA-CDs (PentaTone) documenting recently rediscovered European musical heritage, featuring world premiere recordings of 18th century symphonies by Schmitt, Schwindl, Stamitz, Graaf and Zappa.
Press Quotes:
“The interpretation of repertoire-refresher, conductor Simon Murphy radiates joie de vivre and distinguishes itself by its enthusiasm” Diapason, France
“Compelling and engaging, brilliant playing” Concerto, Germany
"Murphy creates an earthy energy with funky rhythms and fine articulation” De Volkskrant, The Netherlands
“inspiring, vibrant and energising” Alte Musik Aktuell, Germany
More information: http://www.newdutchacademy.nl/
Simon Murphy
CV: http://www.linkedin.com/in/simonmurphymusic
Bio: http://www.newdutchacademy.nl/index.php?option=com_content&view=article&id=8&Itemid=14
Telephone: + 31 - 614 975 395
Email: simon.murphy.music@googlemail.com
Post: van Bleiswijkstraat 191, 2582 LD, Den Haag, Holland
Kontak penyelenggara:
KARTA PUSTAKA
Pusat Kebudayaan Indonesia-Belanda
(Indonesisch-Nederlands cultureel centrum/Indonesian-Dutch Cultural Center)
Jl. Bintaran Tengah 16, Yogyakarta 55151
T. 0274 383792 F. 0274 377124 E. kpustaka@indosat.net.id fb: www.facebook.com/karta pustaka