Seorang spesialis penyakit dua kutub memeriksa apakah kegilaan dapat memperbaiki kepemimpinan.
Setelah memeriksa sejarah-sejarah psikologis beberapa pemimpin yang masih hidup, Nassir Ghaemi, direktur Mood Disorders Program pada Universitas Tufts, menyatakan dalam bukunya "A First-Rate Madness, Uncovering the Links Between Leadership and Mental Illness," adanya hubungan antara kegilaan dan prestasi yang biasanya dialami para penyair, para perdana menteri:
"Depresi membuat para pemimpin lebih realistis dan lebih tegas dalam tuntutan mereka, dan mania membuat mereka lebih kreatif dan ulet (resilient). "Untuk tantangan-tantangan abnormal," Ghaemi bersikeras, "dibutuhkan para pemimpin yang abnormal."
(selesai).
Sumber: Resensi harian setempat,
Minggu, 21 Agustus 2011, diterjemahkan
secara bebas, dipersingkat dan diberi beberapa
anotasi seperlunya.
Salam Historia!
Sumar.
__._,_.___
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
MARKETPLACE
.
__,_._,___