Advertise Box

[ KHI ] Bagaimana tiga pelancong dalam Perang Dunia II....... (2) Selesai.

 

Tanpa tempat untuk mendaratkan suatu pesawat terbang, udara gunung terlalu tipis untuk heli, dan ancaman ribuan serdadu Jepang memusuhi bersembunyi antara kelompok yang luka dan laut. Pada saat ini, anda dapat mengetahui apakah buku Zuckoff menarik pada anda. Kesenangan-kesenangan - dan niai-nilai - dari cerita ini berada pada kekaguman terhadap ketabahan (keuletan)  dalam pusat kisaran suasana yang berbahaya. Dalam tahun 1940an ini begitu bersahaja. Margaret Hastings, anggota Korps Tentara Perempuan yang selamat, berulang-ulang  dipuji sikapnya yang penuh energi, tabah tak terduga-duga, dan yang dijatuhkan dari udara termasuk makanan, selimut dan pemerah bibir - berlimpah-limpah. Dan penduduk terbukti sangat diperlukan.
 
Buku Zuckoff adalah cerita petualangan, sejauh tidak ada seorangpun dapat menghadapi seorang yang jendernya sudah melekat, bias atau chauvinisme budaya, sementara memandang ke seberang tanah terbuka suatu pasukan ekspedisi bersenjata tombak dan badan mereka dicat tanda perang, vitalitas buku berasal dari simpati yang mudah menjalar dengan keadaan para korban, yang merupakan suatu alur cerita yang baik. Kesopanan dan atavisme tak terlupakan, buku Hilang di Shangri-La menceritakan kontak pertama antara budaya perang, salah satu kontak pertama dalam sejarah manusia. Suatu cerita keberanian, loyalitas, kepercayaan dan miskomunikasi yang mencemaskan.
 
Pada akhirnya, cerita Zuckoff adalah meremukkan hatu, Dari saat para penduduk memutuskan untuk memilih membantu yang terdampar, budaya mereka  mendadak sontak menjadi moderen. Setiap hari, pasukan-pasukan menerima kiriman yang dijatuhkan dari udara, sering berisi senjata-senjata dan peluru - yang dipergunakan sebagai mata uang - secara tak sengaja memperkenalkan dua tanda dari Barat moderen - senjata api dan inflasi. Pada akhir cerita Zuckoff, menjadi jelas serdadu-serdadu betapapun sakit mereka dan kesedihan mereka yang  mendalam pada cobaan berat mereka, hampir tidak menjadi korban. Bagaimanapun, mereka mengalami sensasi (getaran jiwa) dari petualangan. Para penduduk, sebaliknya, mewarisi suatu tragedi.
 
(selesai).
 
Diterjemahkan secara bebas dari resensi di
harian setempat, Minggu, 5 Juni 2011, diper-
singkat dan diberi beberapa anotasi.
 
Semoga berkenan. Maaf bila capek.
 
Salam Historia!
Sumar.

__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___

+ Add Your Comment

Sponsored by