Advertise Box

0
 

REMINDER
[Hari Terakhir]

---
Sahabat Hijau!
[Terima kasih bila sudah ikut Polling, Mohon maaf kalau double posting]

Ayo ikuti polling LOGO

KAYU LEGAL INDONESIA
 

di 
www.matoa.org

[Green Magz]

Tersedia 
cinderamata unik bagi yang beruntung!

Mohon bantu sebarkan ya informasi ini. Terima kasih

Salam sahabat hijau!
budi hartono
www.matoa.org
"Green Magz"

* pemberi inspirasi
* bangun lingkungan lebih baik
* wujudkan gaya hidup ramah lingkungan

Mohon pertimbangkan lingkungan sebelum mencetak email ini

__._,_.___
Recent Activity:
____________________________________________________________________________
Facebook:http://www.facebook.com/group.php?gid=48445356623
Multiply: http://IndonesiaGeographic.multiply.com
Multiply: http://GeographicIndonesia.multiply.com
____________________________________________________________________________
Hapus bagian yang tidak perlu untuk menghemat bandwidth. Sisakan 1 atau 2 thread agar tidak membingungkan yang lain.
Apabila topik pembicaraan berubah, usahakan Subject juga diubah sesuai topik
----------------------------------------------------------------------------
.

__,_._,___
0
 

Sekali Lagi:

Abe A.Kohar Ibrahim

POLYVALENT ?

Ragam Bisa ?

 

(Sekedar Info & Bahan Pertimbangan)

 

ADALAH yang bertanya tanya akan  makna kata Perancis  p o l y v a l e n t  . Seperti tertera dalam kalimat seorang kritikus senirupa Jacques Collard , bahwa sebagai pelukis Abe "Sans Asile dans le Temps. Polyvalent ». Dapat dijelaskan bahwa kata tersebut  bisa diartikan banyak atau serba bisa atau berfungsi ragam macam. Bukan hanya satu atau semacam bisa kebisaan sahaja. Bagi Abe atau AKI fungsi atau kebisaan itu kongkritnya selain sebagai penulis juga jurnalis pun pelukis. Selain itu, juga berbagai kebisaan lainnya, baik dalam kategori kerja-otak pun kerja-badan (yang menggunakan tenaga atau otot - apakah mengangkat palu atukah memanggul pacul bahkan senapang!).

 

Iya. Memang iya. Polyvalent. Yang digapai dalam perjalanan hidup kehidupan - sembari terus belajar dan kerja (amal) yang kata orang "hidup itu juang". Polyvalent, yang pas sekali dengan unjuk ajar seketika masuk pergerakan kebudayaan di Lestra (Lembaga Seni Sastra Indonesia), Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) akan perlunya "tahu sesuatu tentang segala tahu segala tentang sesuatu".

 

Memiliki bukan hanya satu macam kebisaan rasanya lebih memiliki percaya-diri; apa pula menyadari bahwa hidup itu juang dengan segala ragam tantangan atau ujian selama hayat dikandung badan. Selaku sesosok manusia individualita aku pernah bekerja sebagai pedagang kue di pasar, sebagai pelayan restoran, sebagai petani karena mbah pun abahku memang petani, sebagai nelayan ketika turun-ke-bawah di daerah Inderamayu,  sebagai kuli atau  buruh di pabrik, tapi juga sebagai kuli tinta - penulis jurnalis bahkan redaktur, editor dan publisis serta kolomnis. Pun sebagai guru untuk menangani Atelier atau Sanggar Kreatif Senirupa dengan menerima upah bulanan di institusi resmi Commune atau Kecamatan dimana aku berdomisili.

 

Ringkas kata: aku menghargai juang dan pejuang, menghargai kerja (dalam bahasa arab: amal, dalam bahasa sanskerta: karya), baik kerja-otak pun kerja-badan; menghargai pekerja biasa pun pekerja kebudayaan. Lagi, ringkas kata dan aku garisbawahi: Aku bisa jadi kuli tinta angkat pena, pun perupa angkat koas sampai panggul pacul dan senapan!

 

Aku pikir, lika-liku perjalanan hidupku itu tiap jejak aktivitas-kreativitas saling mengisi dan memperkaya perbekalan inderawi-batini yang memang diperlukan adanya. Berkat rasa ke-ingin-tahu-an, keinginan belajar,  keinginan observasi berbagai kalangan atau lapisan atau bidang kehidupan manusia. Dalam mana kesukaan membaca (literatur) dan kesempatan kunjungan  langsung atau perlawatan tingkat-format tempatan, lokal, nasional dan internasional amat bermanfaat.

 

Dalam Biodata yang ku ulang siar di bawah ini, bisa disimak point-point penting dalam aktivitas-kreativitasku. Tiap point penerbitan karya tulis pun tiap point pergelaran atau pameran, sudah merupakan seraup ragam kerja bagi pelaksanaannya. Ragam kegiatan kerja yang memerlukan  curahan hati-pikiran dan imajinasi, tenaga, waktu dan pembiayaan selayaknya. Point-point penting kerja atau aktivitas-kreativitas individualita yang tak-bisa-tak berhubungan dengan individualita-individualita atau kolektip individualita lainnya dalam masyarakat manusia. Selaras ruang dan waktu tersedia.

 

Dalam hal  kaitan atau saling kaitan ini, aku ingin menggarisbawahi: bahwa betapapun keindividualitaan seniman yang paling bebas-merdeka sekalipun, secara hakiki seniman (sastrawan, perupa atau pelukis dan lain sebagainya) tak bisa lepas dari aktivitas-kreativitas masyarakat di seputarnya.

*

Kuturunkan naskah ini, bukan untuk cari nama atau kepopuleran, periode untuk itu sudah tak diperlukan lagi, karena aku bukan sang pemula melainkan sudah berada di ruang senja. Aku hanya ingin sekedar memberi bahan info sekaligus pertimbangan dan jawaban atas pertanyaan: Bagaimana sih menjaga semangat, sekalipun jalan kehidupan tak gampang selaku salah sorang eksilan atau perantauan?

 

Aku gembira dan bersyukur jika apa yang telah aku perbuat, jejak langkahku, bisa dijadikan bahan pertimbangan selayaknya. Terutama bagi kalangan generasi muda Indonesia.

 

Kepada generasi muda dan pembaca umumnya yang berkenan, aku ucapkan banyak terima kasih dan silakan saja.

 

(A.Kohar Ibrahim)

Facebook 30 Juni 2011.

*

Pelengkap:

Biodata A.Kohar Ibrahim

 

A.Kohar Ibrahim


Nama lengkap : Abdul Kohar Ibrahim
Nama pelukis (tandatangan karya lukis) : Abe

Lahir 1942 di Jakarta, Indonesia.

Menerima pendidikan Seni Rupa di :

Académie Royale des Beaux-Arts de Bruxelles,

Brussel, Belgia.

Alamat:
Belgia : Bruxelles, Belgique.
Indonesia : Batam ; Jakarta, Ciputat Tangerang, Indonesia.

 

.
Penghargaan / Diploma:
(1) Brevet d'Exellence & Diplôme de Fin d'Etude de l'Académie Royale des Beaux-Arts de Bruxelles (1975, 1979).
(2) Prix de Gouden Pluim (Spectraal, Gent, 1981).
(3) Médaille d'Argent du Mérite Artistique Européen (Coxyde, 1987).
(4) Médaille d'Argent de l'Académie Internationale des Arts Contemporains et Diplôme d'Officier (pour reconnaître et protéger sa valeur artistique) 1986.
(5) Médaille d'Or (1987) et Médaille de Platine de l'AIAC (Enghien, 1988).

Biodata. Bibliographie :
(1) Media Massa, antara lain : Le Soir, La Lanterne, La Dernière Heure, L e Pourquoi Pas ? Le Jalon des Arts, Gazet Van Antwerpen, Het Laste Nieuws, De Autotoerist, Sontags Kurier, Cellerche Zeitung. Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Harian Sijori Pos, Harian Batam Pos, KB Antara dan media online: SwaraTV, DepokMetroNet, CybersastraNet, CimbuakNet. Sedangkan buku-buku dan kamus yang memuat biodata, antara lain :
(2) Spectraal Kunstkijkboek VI, éd. Spectraal, Gent 1984.
(3) 50 Artistes de Belgique, par Jacques Collard, critique d'art, éd.
Viva Press Bruxelles 1986.
(4) Art Information, éd. Delpha, Paris 1986.
(5) Who's who in Europe, éd. Database, Waterloo 1987.
(6) Who's who in International Art, international biographical Art dictionary, éd. 1987-1996, Lausanne, Suisse.
(7) Dictionnaire des Artistes Plasticiens de Belgique de XIXe et XXe Siècles – Editions Art in Belgium 2005.

(8) Artis Peintre Abe Alias A.Kohar Ibrahim dan Karya Lukisnya oleh Lisya Anggraini, Batam, Indonesia 2005.

Exposisi :
Sejumlah eksposisi individual maupun kolektif. Antara lain : Galerie Hendrik De Braekeler (Antwerpen, 1977). Galerie Rik Wauters (Bruxelles, 1977). Galerie Van de Velde (Gent, 1979). Les Arts en Europe (Bruxelles, 1979). Galerie APAC (Schaerbeek, Bruxelles, 1980). Mérite Artistique Européen (Coxyde, 1980, 1987, 1990). Galerie Escalier (Bruxelles, 1980). Spectraal (Gent, 1981). Galerie Gouden Pluim (Gent, 1982). Galerie Erasme (Anderlecht, 1983, 1990). Galerie Schadow (Celle, RFA, 1986). Europa Bank (Gent, 1987, 1988, 1990). 50 Artistes de Belgique (Bruxelles, 1986). A.I.A.C. (Enghien, 1987). Spectraal (Nieuwpoort, 1988). Galerie Het Eeuwige Leven (Antwerpen, 1993). De Kreiekelaar (Schqerbeek 1997). Parcours d'Atistes (Commune de Schaerbeek, 1998). En Modus Vivendi (Oude Kerk, Vichte, 2003). Galeri Novotel (Batam, Kepri, 2004). Museum Haji Widayat (Magelang, Indonesie, 2004). Galeri Novotel (Batam, Kepri, 2006). Ruang Expo Balaikota Hotel Communale de Schaerbeek, Brussel 2007. Guilliaum & Caroline Gallery, Bruxelles 2008.

Sebagai Penulis:
Sebagai penulis, A. Kohar Ibrahim mulai banyak menulis prosa dan puisi serta esai atau kritik sastra dan seni sejak akhir tahun 50-an di beberapa media massa Ibukota, antara lain Bintang Timur, Bintang Minggu, HR Minggu, Warta Bhakti dan Zaman Baru.
Setelah Era Reformasi, berkas-berkas karya tulisnya ada yang disiarkan di media massa cetak dan online. Anatara lain : Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Sinar Harapan, Harian Sijori Pos, Harian Batam Pos, Majalah Gema Mitra, Majalah Budaya Duabelas (Penerbit : Dewan Kesenian Kepri), Cybersastra, Depokmetro.com, Swara.tv, Bekasinews.com, Art-Culture Indonesia, Multiply.

Dari tahun 1989-1999, selama sedasawarsa mengeditori terbitan yang tergolong pers alternatip, terutama sekali berupa terbitan Majalah Sastra & Seni « Kreasi » ; Majalah Budaya & Opini Pluralis « Arena » dan Majalah Opini « Mimbar ».

Sejumlah esai budayanya yang dibukukan, antara lain : "Sekitar Tempuling Rida K Liamsi », telaah buku kumpulan puisi Rida, terbitan Yayasan Sagang, Pekanbaru 2004. « Identitas Budaya Kepri », terbitan Dewan Kesenian Kepri, Tanjungpinang 2005. « Kepri Pulau Cinta Kasih », karya bersama Lisya Anggraini, Yayasan Titik Cahaya Elka, Batam 2006. Berkas-berkas esai seni dan sosio-budaya lainnya berupa : « Catatan Dari Brussel : Dari Bumi Pijakan Kaum Eksil », « Sekitar Tembok Berlin :  Lagu Manusia Dalam Perang Dingin Yang Panas » ; « Hidup Mati Penulis & Karyanya : Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu » ; « Sekitar Aktivitas Kreativitas Tulis Menulis Di Luar Garis », dan lainnya lagi.

Buku dan atau kumpulan tulisan bersama berupa kucerpen dan kupuisi, antara lain : Kumpulan cerpen « Korban » , penerbit Stichting Budaya, Amsterdam, 1989.

Kumpulan puisi « Berkas Berkas Sajak Bebas », penerbit Stichting Budaya, Amsterdam, Kreasi N° 37 1998.

Kumpulan esei bersama : « Lekra Seni Politik PKI », Stichting Budaya, Amsterdam, Kreasi N° 10 1992.

Kumpulan sajak bersama : « Puisi », Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 11 1992.

Kumpulan esei bersama : « Kritik dan Esei », Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 14 1993.

Kumpulan cerpen bersama: « Kesempatan Yang Kesekian », Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 26 1996.

Kumpulan sajak bersama :  « Yang Tertindah Yang Melawan Tirani » I, Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 28 1997.

Kumpulan sajak bersama : « Yang Tertindas Yang Melawan Tirani » II, Stichting Budaya Amsterdam, Kreasi N° 39 1998.

Kumpulan sajak : « Di Negeri Orang », penerbit Yayasan Lontar Jakarta & YSBI Amsterdam, 2002.

Kumpulan tulisan bersama: Antologi Puisi Cerpen Curhat Tragedi Nasional 1965-2005, penerbit Sastra Pembebasan & Malka, 2005.

Kumpulan esai bersama : « Identitas Budaya Kepri », penerbit Dewan Kesenian Kepri Tanjung Pinang 2005.

Novel : « Sitoyen Saint-Jean – Antara Hidup Dan Mati », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008.

Kumpulan esai : « Sekitar Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008-09.

Kumpulan puisi : « Untukmu Kekasihku Hanya Hatiku », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008-09.

Kumpulan cerpen bersama Lisya Anggraini : « Intuisi Melati », penerbit Titik Cahaya Elka, Batam, 2008-09.

 

Yang belum atau dalam perencanaan untuk dibukukan : Berkas berkas naskah kumpulan esai seni budaya, kumpulan cerpen, kumpulan puisi dsb.

Simak : Kumpulan Kumpulan Tulisan. Yang melengkapi Biodata ini.

 

Lebih lengkap bisa disimak-lacak di beberapa situs, antara lain, sebagai berikut :

ABE-Kreasi Multiply Site : <http://16j42.multiply.com>

<http://painting.multiply.com/tag/abekreasi>

http://artscad.com/@/AKoharIbrahim/

 

Catatan : Nama asli, alias dan samaran.  Sejak mulai melakukan kegiatan tulis menulis medio tahun 50-an, sebagai tanda-tangan digunakan nama asli A. Kohar Ibrahim atau lengkapnya : Abdul Kohar Ibrahim. Tanda-tangan untuk semua karya lukis : Abe. Sedangkan nama samaran atau pen-name : Aki, A. Brata Esa, Sybrata, Rahayati, Bande Bandega,  DT atau Dipa Tanaera. (2008-2011). ***

 

Catatan : Disiar ulang setelah dilengkapi demi informasi selayaknya bagi pemerhati dan segenap pembaca umumnya – Facebook : 12-30 Juni 2011. ***

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___
0
 

Salam Historia,

BAABULLAH DATU SYAH, Sultan TERNATE terbesar, bertahta pada 1570 s/d 1583, menggantikan ayahnya Sultan KHAIRUN, yg dibunuh oleh Portugis (Gubernur de Mesquita mengundang Khairun ke benteng Gamlamo/Kastela untuk merayakan Pesta Perdamaian, kemudian menyuruh ponakannya, Antonio Pimental , menusuk Sultan Khairun dgn sebuah keris. Mayat sultan Khairun dibuang ke laut malam itu juga)

Sultan Baabullah berhasil menyerang Portugis dan membuatnya menyerah (dengan sangat malu) tanpa syarat pada 26 desember 1575 , Portugis lantas keluar dari bumi MOLOKU KIE RAHA pada hari itu juga.

Di masa Sultan Baabullah, kekuasaan TERNATE meluas-selain seluruh wilayah kepulauan maluku- juga sampai ke Buton dan Pulau Selayar di Sulawesi Selatan, bahkan beliau juga membuat perjanjian dgn Raja GOA sehingga memeluk Islam dan bergelar Sultan.  Pada masa inilah, Sultan Baabullah diberi gelar "Heer van twee en zeventig eilanden"  atau "Penguasa atas 72 Pulau" (yg kesemuanya pulau berpenghuni).

(sumber : M. Adnan Amal : "Kepulauan Rempah-rempah, Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250 - 1950")

Menanggapi pertanyaan saudara  Ridwan, Sampai saat ini, jangankan Foto, lukisan tentang Sultan Termashur tersebut tidak pernah ditemukan.

Semoga berkenan,

Salam Historia,
maulana ibrahim
KHI-Ternate.




From: anton widjaja <pempekd9@yahoo.com>
To: komunitashistoria@yahoogroups.com
Sent: Tue, June 14, 2011 8:50:12 PM
Subject: Re: [ KHI ] Photo Sultan Baabullah

 

Apa nggak salah ? Sultan Baabullah kan kelahiran 1528

Salam,
Anton Widjaja 84

www.genealogy.com/users/w/i/d/Gerald-xavier-Widjaja/

--- On Tue, 6/14/11, fotografer tour <rizal.2811@yahoo.com> wrote:

From: fotografer tour <rizal.2811@yahoo.com>
Subject: Re: [ KHI ] Photo Sultan Baabullah
To: "komunitashistoria@yahoogroups.com" <komunitashistoria@yahoogroups.com>
Date: Tuesday, June 14, 2011, 5:46 PM



Kebeneran kemaren motret di ternate.ada kesempatan jumpa dgn beliau.
Ada beberapa poto nya di fesbuk saya pak.

Salam

Kind Regard

Amrizal
www.fotografertour.com


From: anton widjaja <pempekd9@yahoo.com>
Sender: komunitashistoria@yahoogroups.com
Date: Tue, 14 Jun 2011 02:31:07 -0700 (PDT)
To: <komunitashistoria@yahoogroups.com>
ReplyTo: komunitashistoria@yahoogroups.com
Subject: Re: [ KHI ] Photo Sultan Baabullah

 

Bahkan di silsilah keluarga beliau di geni.com tidak terdapat fotonya. Agak menarik informasi yang saya dapat disana sbb : 
Immediate Family:

Son of Maulana Ishaq and Ibunda Sunan Gunung Jati
Brother of R. Abdul Qadir (Sunan Gunung Jati)
Half brother of R. Paku (Sunan Giri)

Salam,
Anton Widjaja 

--- On Mon, 6/13/11, Ridwan Mohammad <mrid_202@yahoo.co.id> wrote:

From: Ridwan Mohammad <mrid_202@yahoo.co.id>
Subject: [ KHI ] Photo Sultan Baabullah
To: komunitashistoria@yahoogroups.com
Date: Monday, June 13, 2011, 11:17 PM




Salam kenal,

Mw mnt tolong nih....

Ada yang punya photo Sultan Baabullah dari Ternate gak? Kl ad tolong dkirim k email sy.

Trmksh banyak sblmnya.




__._,_.___
Recent Activity:
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
>>> Another way to love Indonesia!
Phone: +6221.3700.2345, Mobile: +62818-0807-3636
Email/FB: komunitashistoria@yahoo.com
Twitter: @IndoHistoria
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage: http://www.komunitashistoria.org
.

__,_._,___
0
 

Dear All,

Yang butuh : Hotel, Tour, Mobil di Bali ..

Yes Wisata ada room block lebaran, 26 aug - 4 sep :
- Lavender
- The Radiant
- Kuta Station
- Santika Beach
- The Aroma
- Ratna
- Puri Dibia
And banyak lagi..

Untuk Mobil :
- Apv / Luxio / G-max
- Innova
- Avanza
- Elf
- Bus

Info. And reservation:
Yenti
@ : Yenti@yeswisata.com
Ym : cuanhong_mei@yahoo.com

Erich
@ : erich@yeswisata.com
Ym : kong_ming_1999@yahoo.com

Thank You

Say YES to Holiday
By www.yeswisata.com
Regards,
Yenti
Say "YES" to Holiday www.yeswisata.com

__._,_.___
Recent Activity:
Ingin bergabung? Kirim email kosong ke: tourismindonesia-subscribe@yahoogroups.com

Klik:

http://tourismindonesia.blogspot.com
.

__,_._,___
0

 

Dear Om dan Tante Moderator,

 

Mohon ijin posting event dari Waterbom JKT, ya...

GBU and Good Luck for All J

Thank you very much for your kind approval.

 

beb|IFW-IndonesiaForTheWorld

 

__._,_.___
Recent Activity:
____________________________________________________________________________
Facebook:http://www.facebook.com/group.php?gid=48445356623
Multiply: http://IndonesiaGeographic.multiply.com
Multiply: http://GeographicIndonesia.multiply.com
____________________________________________________________________________
Hapus bagian yang tidak perlu untuk menghemat bandwidth. Sisakan 1 atau 2 thread agar tidak membingungkan yang lain.
Apabila topik pembicaraan berubah, usahakan Subject juga diubah sesuai topik
----------------------------------------------------------------------------
.

__,_._,___
0
 

wah!ini baru mantebb!!!akhirnya ada river cruise mski msh sederhana di indonesia...
hanimun mo plan ksana ah.....

2011/6/21 Rio Setiawan Migang <riomigang@yahoo.com>
 

Dear Sahabat Indonesia,


SUGGEST KE TEMEN BULE MU, PROMOSIKAN INDONESIA YUK !


AJAK SOBATMU, NIKMATI WISATA KE PUSAT PARU-PARU DUNIA: KALIMANTAN TENGAH !


Brosur berbahasa Indonesia dan Inggris terlampir.

Brosur elektronik juga ada disini www.inovasikreatif.com/pariwisata


Sahabat, jangan sungkan untuk bertanya :)

Rio S. Migang
Jakarta Arsimedik Studio (JAS) Divisi Tour
"ingat JAS Tour, ingat kapal pesiar sungai Kalimantan"
SMS: 0878 8181 1019
Facs: 021-734 40 151
GPS: S 06 11.26 1'  E 106 45.013'


__._,_.___
Recent Activity:
Ingin bergabung? Kirim email kosong ke: tourismindonesia-subscribe@yahoogroups.com

Klik:

http://tourismindonesia.blogspot.com
.

__,_._,___
0
 

REMINDER
[Minggu Terakhir]

---
Sahabat Hijau!
[Terima kasih bila sudah ikut Polling, Mohon maaf kalau double posting]

Ayo ikuti polling LOGO

KAYU LEGAL INDONESIA
 

di 
www.matoa.org

[Green Magz]

Tersedia 
cinderamata unik bagi yang beruntung!

Mohon bantu sebarkan ya informasi ini. Terima kasih

Salam sahabat hijau!
budi hartono
www.matoa.org
"Green Magz"

* pemberi inspirasi
* bangun lingkungan lebih baik
* wujudkan gaya hidup ramah lingkungan

Mohon pertimbangkan lingkungan sebelum mencetak email ini

__._,_.___
Recent Activity:
____________________________________________________________________________
Facebook:http://www.facebook.com/group.php?gid=48445356623
Multiply: http://IndonesiaGeographic.multiply.com
Multiply: http://GeographicIndonesia.multiply.com
____________________________________________________________________________
Hapus bagian yang tidak perlu untuk menghemat bandwidth. Sisakan 1 atau 2 thread agar tidak membingungkan yang lain.
Apabila topik pembicaraan berubah, usahakan Subject juga diubah sesuai topik
----------------------------------------------------------------------------
.

__,_._,___
0
 

1. Dari Grogol: naek angkot merah yang arahnya menuju ke dermaga Muara Angke (arah tempat pelelangan ikan muara angan ke)
kalo ga mau repot, gunakan taksi /ojek
Tujuan pulau: Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Kelapa (Harapan), Pulau Tidung, Pulau Pramuka.
---Pulau-pulau ini merupakan pulau-pulau pemukiman, penginapannya rata-rata berupa homestay dan termasuk murah.

2. Naek angkutan umum ke Marina Ancol terus langsung ke dermaga 21 kalo ga salah.
kalo ga mau repot, gunakan taksi /ojek. Tiket masuk lokasi Rp.15.000 per orang, mobil Rp.15.000, motor Rp.10.000 (kalo ga salah). Untuk kendaraan pribadi mobil/motor .. parkir udah gratis.
Tujuan pulau: Pulau Ayer, Pulau Bidadari, Pulau Kotok, Pulau Putri, Pulau Sepa, Pulau Pantara, Pulau Pelangi, Pulau Macan.
---Pulau-pulau ini merupakan pulau-pulau resorts, jadi biaya berlipat kalo mau nginap disini.

Ada juga kapal pemda jenis Kerapu yg menuju ke Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Kelapa (Harapan), Pulau Tidung, Pulau Pramuka.
(Tapi yang ini harus antri dari subuh).

--- In Indonesia-Geographic@yahoogroups.com, rahmat edhi <rahmatedhi@...> wrote:
>
> Yth. mas sutanto dan teman-teman komunitas Indonesia Geographic
>
>
> mohon informasi, bagaimana cara (rute) mencapai kepulauan seribu.
>
> salam hangat
> --- Pada Sel, 28/6/11, Sutanto <tanto@...> menulis:
>
> Dari: Sutanto <tanto@...>
> Judul: [INDONESIA-Geographic] Menjelajah Keindahan Bahari Pulau Pari
> Kepada: Undisclosed-Recipient@...
> Tanggal: Selasa, 28 Juni, 2011, 3:58 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Menjelajah Keindahan Bahari
> Pulau Pari
>
>
>
> Selasa, 28 Juni 2011
>  
>
>
>
>
> KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Perahu nelayan
> yang bersandar di pelabuhan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu
> (25/6/2011). Pulau Pari merupakan bagian dari 12 pulau dari kelurahan Pari yang
> berpenghuni 789 jiwa dengan mata pencarian 90 persen sebagai nelayan, pulau
> tersebut juga menawarkan potensi keindahan alam bahari seperti pantai pasir
> putih dan terumbu karang.
> KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Keindahan
> pemandangan pantai Pasir Putih Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta,
> Sabtu (25/6/2011). Pulau Pari merupakan bagian dari 12 pulau dari kelurahan Pari
> yang berpenghuni 789 jiwa dengan mata pencarian 90 persen sebagai nelayan, pulau
> tersebut juga menawarkan potensi keindahan alam bahari seperti pantai pasir
> putih dan terumbu karang.
> KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Keindahan
> pemandangan terumbu karang yang terdapat di kawasan perairan Pulau Pari,
> Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (26/6/2011). Pulau Pari merupakan bagian dari
> 12 pulau dari kelurahan Pari yang berpenghuni 789 jiwa dengan mata pencarian 90
> persen sebagai nelayan. Pulau tersebut juga menawarkan potensi keindahan alam
> bahari seperti pantai pasir putih dan terumbu karang.
> KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHISejumlah anak
> tertawa ceria saat merawat pohon mangrove yang terdapat di kawasan ekowisata
> Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta, Sabtu (25/6/2011). Penanaman dan
> pemeliharaan mangrove di kawasan tersebut mencapai 700 meter yang telah ditanam
> sejak tahun 2006 untuk menahan abrasi pasir laut serta memelihara ekosistem
> laut.
>
>
>
> TERKAIT:
>
>
> Dari
> Patung Dirgantara sampai Jangkar
> Yuk
> ke Festival Kota Buah Mekarsari...
> Tips
> Wisata Belanja di Jakarta
> Yuk,
> Ikut Pelesiran Tempo Doeloe...
>
> KISAH tentang Pulau Pari berawal dari sebuah
> keluarga yang melakukan perjalanan menggunakan perahu cadik ke sebuah pulau
> dengan tujuan untuk melarikan diri dari diberlakukannya kebijakan pemerintah
> Belanda yang memaksa warga untuk ikut dalam kerja paksa. Pulau tersebut kini
> dikenal dengan nama Pulau Pari. Pulau Pari terdapat di kawasan perairan
> Kepulauan Seribu, Jakarta.
> Cerita itu
> banyak menginspirasi warga ibu kota untuk melakukan perjalanan ke sejumlah pulau
> yang terdapat di Kepulauan Seribu, untuk sejenak lari dari kepenatan akan
> padatnya rutinitas kerja. Pulau Pari memang tidak setenar pulau lainnya seperti
> Pulau Tidung, Pulau Bidadari, Pulau Pramuka atau Pulau Wira.
> Sedikitnya
> info mengenai Pulau Pari masih menjadi faktor para wisatawan untuk singgah ke
> pulau yang merupakan bagian dari 12 gugusan pulau di Kelurahan Pari yang
> memiliki luas total 94.5 hektar. Pulau Pari memliki luas 42 hektar yang dihuni
> kurang lebih 789 jiwa dengan mata pencaharian mayoritas warganya sebagai nelayan
> tangkap, budidaya serta rumput laut.
> Sedikitnya
> wisatawan yang berkunjung ke pulau juga terkendala oleh minimnya transportasi
> yang langsung menuju pulau tersebut, kecuali dari Rawasaban Tangerang ataupun
> dari Marina, Ancol dengan jumlah penumpang yang terbatas. Sebagai alternatif
> wisatawan dapat memilih rute perjalanan menuju Pulau Pari dengan menaiki perahu
> bermotor dari arah Muara Angke yang menuju Pulau Tidung.
> Tidak
> adanya kapal bermuatan banyak yang langsung menuju Pulau Pari, membuat wisatawan
> harus transit di tengah laut untuk dioper ke sebuah perahu kayu untuk
> melanjutkan perjalanan menuju pulau Pari. Setibanya di pulau yang asri ini,
> wisatawan akan disambut dengan pemandangan yang memikat, hamparan pasir putih
> yang masih perawan serta riak-riak air yang menenangkan.
> Pulau Pari
> juga tidak hanya sebagai tempat berlibur, tetapi pulau ini merupakan ekowisata
> tempat bernaungnya hutan mangrove yang merupakan ciri khas pulau ini. Wisatawan
> dapat memperoleh penjelasan tentang ekosistem yang ada di Pulau Pari dari para
> peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) ataupun dari para
> guide yang berasal dari pemuda Karang Taruna pulau Pari. Bahkan wisatawan
> dapat melihat maupun berperan serta langsung dalam pemeliharaan mangrove seperti
> yang dilakukan anak-anak penghuni pulau ini.
> Siang itu
> sekelompok bocah Pulau Pari tampak bercanda ria merawat pohon mangrove yang
> ditanam pada tahun 2006, sepanjang hampir 700 meter di salah satu gugusan pantai
> pulau tersebut. Menyadari pentingnya fungsi mangrove yang berguna mencegah
> abrasi dan melindungi ekosistem laut, kebanyakan anak-anak penghuni pulau
> meluangkan waktu dengan merawat dan membersihkan mangrove dari sampah dan
> kotoran lainnya sembari bermain di laut.
> Kegiatan
> ini sangat menyenangkan karena menjadi wahana bersosialisasi sekaligus belajar
> langsung merawat lingkungan. Potensi bahari Pulau Pari yang patut dinikmati
> wisatawan selanjutnya adalah wisata terumbu karang indah yang berhias bermacam
> ikan-ikan cantik.
> Ada tiga
> spot snorkeling yang menjadi andalan Pulau Pari seperti Karang Kapal,
> Area Perlindungan Laut dan Bintang Rama. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 35.000
> wisatawan dapat melakukan snorkeling atau selam dangkal di kedalaman
> laut yang jernih pada salah satu spot tersebut. Pemandangan tersebut dapat
> menjadi surga dunia bagi wisatawan penggemar snorkeling.
> Setelah
> menikmati rindangnya hutan mangrove dan menjelajah terumbu karang, wisatawan
> dapat beristirahat sembari menikmati hangatnya suasana matahari tenggelam atau
> sunset dipantai Pasir Perawan. Langit dengan semburat cahaya kemerahan diiringi
> pemandangan perahu kayu para nelayan usai pulang memancing menjadi penyempurna
> liburan singkat di Pulau Pari. (Banar Fil
> Ardhi | I Made Asdhiana)
>

__._,_.___
Recent Activity:
____________________________________________________________________________
Facebook:http://www.facebook.com/group.php?gid=48445356623
Multiply: http://IndonesiaGeographic.multiply.com
Multiply: http://GeographicIndonesia.multiply.com
____________________________________________________________________________
Hapus bagian yang tidak perlu untuk menghemat bandwidth. Sisakan 1 atau 2 thread agar tidak membingungkan yang lain.
Apabila topik pembicaraan berubah, usahakan Subject juga diubah sesuai topik
----------------------------------------------------------------------------
.

__,_._,___
0
 

Yth. mas sutanto dan teman-teman komunitas Indonesia Geographic


mohon informasi, bagaimana cara (rute) mencapai kepulauan seribu.

salam hangat
--- Pada Sel, 28/6/11, Sutanto <tanto@mediapalette.dentsu.co.id> menulis:

Dari: Sutanto <tanto@mediapalette.dentsu.co.id>
Judul: [INDONESIA-Geographic] Menjelajah Keindahan Bahari Pulau Pari
Kepada: Undisclosed-Recipient@yahoo.com
Tanggal: Selasa, 28 Juni, 2011, 3:58 PM

 

Menjelajah Keindahan Bahari Pulau Pari
Selasa, 28 Juni 2011
 
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Perahu nelayan yang bersandar di pelabuhan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (25/6/2011). Pulau Pari merupakan bagian dari 12 pulau dari kelurahan Pari yang berpenghuni 789 jiwa dengan mata pencarian 90 persen sebagai nelayan, pulau tersebut juga menawarkan potensi keindahan alam bahari seperti pantai pasir putih dan terumbu karang.
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Keindahan pemandangan pantai Pasir Putih Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (25/6/2011). Pulau Pari merupakan bagian dari 12 pulau dari kelurahan Pari yang berpenghuni 789 jiwa dengan mata pencarian 90 persen sebagai nelayan, pulau tersebut juga menawarkan potensi keindahan alam bahari seperti pantai pasir putih dan terumbu karang.
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Keindahan pemandangan terumbu karang yang terdapat di kawasan perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (26/6/2011). Pulau Pari merupakan bagian dari 12 pulau dari kelurahan Pari yang berpenghuni 789 jiwa dengan mata pencarian 90 persen sebagai nelayan. Pulau tersebut juga menawarkan potensi keindahan alam bahari seperti pantai pasir putih dan terumbu karang.
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHISejumlah anak tertawa ceria saat merawat pohon mangrove yang terdapat di kawasan ekowisata Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta, Sabtu (25/6/2011). Penanaman dan pemeliharaan mangrove di kawasan tersebut mencapai 700 meter yang telah ditanam sejak tahun 2006 untuk menahan abrasi pasir laut serta memelihara ekosistem laut.

TERKAIT:

KISAH tentang Pulau Pari berawal dari sebuah keluarga yang melakukan perjalanan menggunakan perahu cadik ke sebuah pulau dengan tujuan untuk melarikan diri dari diberlakukannya kebijakan pemerintah Belanda yang memaksa warga untuk ikut dalam kerja paksa. Pulau tersebut kini dikenal dengan nama Pulau Pari. Pulau Pari terdapat di kawasan perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Cerita itu banyak menginspirasi warga ibu kota untuk melakukan perjalanan ke sejumlah pulau yang terdapat di Kepulauan Seribu, untuk sejenak lari dari kepenatan akan padatnya rutinitas kerja. Pulau Pari memang tidak setenar pulau lainnya seperti Pulau Tidung, Pulau Bidadari, Pulau Pramuka atau Pulau Wira.

Sedikitnya info mengenai Pulau Pari masih menjadi faktor para wisatawan untuk singgah ke pulau yang merupakan bagian dari 12 gugusan pulau di Kelurahan Pari yang memiliki luas total 94.5 hektar. Pulau Pari memliki luas 42 hektar yang dihuni kurang lebih 789 jiwa dengan mata pencaharian mayoritas warganya sebagai nelayan tangkap, budidaya serta rumput laut.

Sedikitnya wisatawan yang berkunjung ke pulau juga terkendala oleh minimnya transportasi yang langsung menuju pulau tersebut, kecuali dari Rawasaban Tangerang ataupun dari Marina, Ancol dengan jumlah penumpang yang terbatas. Sebagai alternatif wisatawan dapat memilih rute perjalanan menuju Pulau Pari dengan menaiki perahu bermotor dari arah Muara Angke yang menuju Pulau Tidung.

Tidak adanya kapal bermuatan banyak yang langsung menuju Pulau Pari, membuat wisatawan harus transit di tengah laut untuk dioper ke sebuah perahu kayu untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau Pari. Setibanya di pulau yang asri ini, wisatawan akan disambut dengan pemandangan yang memikat, hamparan pasir putih yang masih perawan serta riak-riak air yang menenangkan.

Pulau Pari juga tidak hanya sebagai tempat berlibur, tetapi pulau ini merupakan ekowisata tempat bernaungnya hutan mangrove yang merupakan ciri khas pulau ini. Wisatawan dapat memperoleh penjelasan tentang ekosistem yang ada di Pulau Pari dari para peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) ataupun dari para guide yang berasal dari pemuda Karang Taruna pulau Pari. Bahkan wisatawan dapat melihat maupun berperan serta langsung dalam pemeliharaan mangrove seperti yang dilakukan anak-anak penghuni pulau ini.

Siang itu sekelompok bocah Pulau Pari tampak bercanda ria merawat pohon mangrove yang ditanam pada tahun 2006, sepanjang hampir 700 meter di salah satu gugusan pantai pulau tersebut. Menyadari pentingnya fungsi mangrove yang berguna mencegah abrasi dan melindungi ekosistem laut, kebanyakan anak-anak penghuni pulau meluangkan waktu dengan merawat dan membersihkan mangrove dari sampah dan kotoran lainnya sembari bermain di laut.

Kegiatan ini sangat menyenangkan karena menjadi wahana bersosialisasi sekaligus belajar langsung merawat lingkungan. Potensi bahari Pulau Pari yang patut dinikmati wisatawan selanjutnya adalah wisata terumbu karang indah yang berhias bermacam ikan-ikan cantik.

Ada tiga spot snorkeling yang menjadi andalan Pulau Pari seperti Karang Kapal, Area Perlindungan Laut dan Bintang Rama. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 35.000 wisatawan dapat melakukan snorkeling atau selam dangkal di kedalaman laut yang jernih pada salah satu spot tersebut. Pemandangan tersebut dapat menjadi surga dunia bagi wisatawan penggemar snorkeling.

Setelah menikmati rindangnya hutan mangrove dan menjelajah terumbu karang, wisatawan dapat beristirahat sembari menikmati hangatnya suasana matahari tenggelam atau sunset dipantai Pasir Perawan. Langit dengan semburat cahaya kemerahan diiringi pemandangan perahu kayu para nelayan usai pulang memancing menjadi penyempurna liburan singkat di Pulau Pari. (Banar Fil Ardhi | I Made Asdhiana)

__._,_.___
Recent Activity:
____________________________________________________________________________
Facebook:http://www.facebook.com/group.php?gid=48445356623
Multiply: http://IndonesiaGeographic.multiply.com
Multiply: http://GeographicIndonesia.multiply.com
____________________________________________________________________________
Hapus bagian yang tidak perlu untuk menghemat bandwidth. Sisakan 1 atau 2 thread agar tidak membingungkan yang lain.
Apabila topik pembicaraan berubah, usahakan Subject juga diubah sesuai topik
----------------------------------------------------------------------------
.

__,_._,___

Sponsored by